Kamis, Mei 30, 2019

Pentingnya Sebuah Alasan


Segala tindakan memiliki alasan. Bahkan pada hal yang katanya "tak memiliki alasan". Karena itu pun sebuah alasan. Eh iya gak sih?
Dan banyak buku motivasi menyarankan kita untuk menemukan alasan kuat (Big Why) yang  menurut kita sendiri jika dipenuhi akan membawa kebahagiaan dalam hidup.
Alasan yang kuat melanggengkan usaha.
Jadi kalau usahanya sesuai mood?
Naaah yang ini musti dijawab sendiri 😁

Balik lagi yuk bahas tentang alasan.
Faktor ekonomi, tuntutan dari orang-orang terdekat, adalah salah dua dari sekian banyak hal yang bisa menjadi alasan kuat seseorang melakukan sesuatu.
Tetapi nyatanya tak semua orang mudah menemukan alasan yang kuat.  Apalagi jika dirasakan hidupnya baik-baik aja. Padahal kadang hidup yang kita kira baik tak selamanya baik ya.

Sebenarnya alasan kuat gak musti ditentukan dari awal lho..  bisa aja ditemukan saat kita sedang mengerjakan sesuatu.
Bingung? Contohnya begini.
Saya senang berkebun. Meski beberapa kali bertemu dengan cacing tanah. luwe, dll, aduk-aduk tanah jalan terus. Kalau gak inget lahan di rumah sempit rasanya pengen menanam pohon yang lebih banyak lagi.  Alasan saya berkebun selain rumah menjadi terlihat lebih rindang juga senang rasanya bisa menjadi bagian orang yang menjaga lingkungan alami, menjaga resapan air tanah meski dalam skala yang kecil. Hehehe alasan anak IPA banget ya.
Sampai kemudian saya menemukan hadits berikut

“Tak ada seorang muslim yang menanam pohon, kecuali sesuatu yang dimakan dari tanaman itu akan menjadi sedekah baginya, dan yang dicuri akan menjadi sedekah. Apa saja yang dimakan oleh binatang buas darinya, maka sesuatu (yang dimakan) itu akan menjadi sedekah baginya. Apapun yang dimakan oleh burung darinya, maka hal itu akan menjadi sedekah baginya. Tak ada seorangpun yang mengurangi, kecuali itu akan menjadi sedekah baginya.” [HR. Muslim dalam Al-Musaqoh (3945)]

Maa syaa Allah..
Baca hadits ini membuat saya lebih ikhlas rasanya melihat binatang-binatang kecil uyel-uyelan di media tanam, semut-semut yang membuat sarang di akar, sampah batang kering yang dijatuhkan burung-burung ..
Hei, siapa yang tak suka bisa menambah amal jariyang dengan mengerjakan sesuatu yang disukai.. Makin semangat dan perhatian deh merawat tanaman di rumah.

Bisa tergambar ya mengapa mengetahui alasan kuat itu penting.. bikin makin ngegas deh usahanya.
Bagaimana jika alasannya terasa abstrak, gak sejelas seperti alasan makan itu karena lapar?
Ini berarti kita harus membuka mata hati lebih lebar, lewat bacaan atau obrolan, untuk mengetahui apa sebenarnya yang kita inginkan.
 
Sebuah alasan menjadi penting karena dengannya kegiatan kita terasa bermakna, tak hanya sekedar memenuhi rutinitas yang membosankan.
Alasan, mendorong kita membuat lompatan-lompatan menakjubkan dalam hidup.
Dan alasanlah yang akan ditanyakan kelak di hari akhir..
Di hari dimana jawaban tidak tahu tak berlaku..















Rabu, Mei 29, 2019

The Power of When

"When?" membaca kata ini membuat saya tergelitik untuk mengintip isi buku. Biasanya buku-buku motivasi lebih banyak membahas tentang kekuatan berbicara, menjalin hubungan, membuat perencanana strategis, dan sebagainya.  Tetapi buku ini mengupas dari sisi yang berbeda, yakni tentang "kapan". Michael Breus, Phd, penulis buku ini, menyatakan "kapan" adalah hal yang krusial selain "Apa" dan "Bagaimana" dalam usaha manusia untuk melakukan perubahan yang cepat.
Dr Breus sendiri adalah seorang peneliti yang memiliki sertifikat resmi di bidang pengobatan tidur klinis.
Iya ya.. apapun yang kita inginkan selalu berhubungan dengan waktu alias kapan. Hanya rencana dan cara tapi tak jelas kapan akan dilakukan tak akan membawa kebaikan apa pun.
Dan membahas kapan berarti kita juga membicarakan ritme biologis tubuh. 
Dr Breus menuliskan dalam bab pendahuluan,

Berlawanan dengan apa yang mungkin Anda pernah dengar,  apa pun yang Anda lakukan punya waktunya sendiri-sendiri. Waktu yang tepat bukanlah yang Anda pilih, kira-kira, atau harus Anda tebak. Semua sudah dan sedang terjadi dalam tubuh Anda, dalam DNA Anda, sejak detik pertama Anda bangun sampai saat kembali tidur, dan sepanjang waktu di antaranya.  Sebuah jam internal dalam otak Anda terus menerus berdetak, menjaga agar waktunya senantiasa tepat, sejak Anda berusia 3 bulan. 
Penjaga waktu yang supertepat ini disebut pengatur waktu sirkadian atau jam biologis.  Secara khusus, pengatur waktu sirkadian ini berbentuk sekumpulan syaraf yang disebut suprachiasmatic nucleus (SCN) yang ada di dalam hipotalamus, tepat di atas kelenjar pituari.
Pada pagi hari, sinar matahari memasuki mata kita, mengalir sepanjang syaraf optik, dan mengaktifkan SCN untuk memulai ritme sirkadian harian. SCN adalah jam utama yang mengendalikan puluhan jam lain di sekujur tubuh Anda. 

Membaca tulisan ini pikiran saya langsung teringat pada ayat-ayat Al Qur'an tentang pergiliran siang dan malam yang telah Allah hadiahkan bahkan jauh sebelum kita lahir.. Subhanallah..
Setidaknya ada 29 ayat di Al Qur'an yang membahas tentang ini. Salah satunya QS Al Furqon : 42

Dan (Dia) pula yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur

Alhamdulillah, Maha Benar Allah, Sang Maha Pencipta, hingga hal yang sangat detail seperti ritme biologis tubuh telah diatur sedemikian rupa berbeda pada setiap orang dan telah disesuaikan pula dengan kebutuhan masing-masing.
Dalam perkembangannya, nyatanya manusia sendirilah yang membuat ritme ini berantakan.
Malam dan siang seringkali bertukar tempat.
Karena pengaruh teknologi yang tak bijak disikapi dengan alasan kesenangan serta tuntutan pemenuhan kebutuhan hidup.
Contohnya teknologi handphone.  Asyik menonton youtube atau bermain game mampu membuat kita terjaga semalaman dan tidur menjelang pagi.  Acapkali sampai lupa makan. Akibatnya tepat seperti yang diungkap oleh Dr Breus, menyalahi waktu biologis mengacaukan keseimbangan fisik, mental dan emosional seseorang. Fenomena ini disebut "chronomisalignment". Beberapa penyakit seperti jantung, diabetes, kanker, obesitas, dan lain-lain disinyalir para ilmuwan muncul akibat kekacauan ini.
Duh ternyata penting banget buat kita memperhatikan waktu biologis.

Fakta ilmiahnya adalah, jika Anda bijak dalam menggunakan waktu, hidup Anda akan selancar putaran jarum jam. Akan tetapi jika tidak sesuai dengan waktu biologis Anda sendiri, Anda sebenarnya tengah bekerja melawan kehendak biologis Anda. Ini tentu bukan hal baik (Dr Breus)

Karena jam biologis setiap orang tidak sama, maka dilakukan pengklasifikasian yang disebut dengan kronotipe. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dr Breus (hal 5), ada 4 kategori kronotipe yang dianalogikan dengan jenis hewan mamalia
  1. Lumba-lumba, yang merupakan nama kategori untuk orang yang mengalami imsomnia, cerdas, mudah terbangun karena gangguin neurosis, dan memiliki dorongan tidur rendah
  2. Singa, merupakan nama kategori untuk orang yang optimis, aktif di pagi hari, dan memiliki dorongan tidur menengah
  3. Beruang, merupakan nama kategori untuk orang yang menyukai kesenangan, bersifat terbuka, lebih menyukai beraktivitas sesuai peredaran matahari, dan memiliki dorongan tidur tinggi 
  4. Serigala, sesuai untuk orang-orang ekstrover yang aktif pada malam hari dan memiliki dorongan tidur menengah
Penasaran termasuk dalam kategori kronotipe apa? 
Kalau sudah memiliki bukunya, segera kerjakan kuis yang ada di buku atau bisa mengisi kuis di https://thepowerofwhen.com 

Setelah mengetahui kronotipe, selanjutnya mulailah menelusuri lebih jauh segala hal yang terkait dengan kronotipe kita. Buku setebal 399 halaman ini membahas beberapa aspek seperti kesehatan, kebugaran, tidur, keuangan, makan dan minum, karier, kreativitas, dan lain-lain. 

Sebagai contoh saya uraikan apa yang saya dapatkan dari buku yaa..

Tentang Makan...

Tidak ada orang yang ingin kelebihan berat badan. Itu sebabnya banyak orang yang tertarik dengan diet dan tak jarang mencoba mati-matian demi mendapatkan bentuk tubuh yang ideal. Namun acapkali gagal. Menurut Dr Breus ini bisa disebabkan karena pola diet dilakukan tanpa memperhatikan jam biologis tubuh. Berdiet namun saat waktu makan tiba, makan tidak pada waktu yang tepat. Karena seperti yang sudah ditulis sebelumnya, tubuh kita memiliki puluhan jam internal (hal 219). Semua jam internal ini berjalan sesuai waktu terbit dan tenggelamnya matahari secara beriringan dengan jam internal lainnya, dalam urutan yang tepat dan ritme yang sempurna.
Jika kita makan pada waktu yang tak sesuai waktu biologis maka akan terjadi timbunan lemak besar-besaran.  Lemak berlebihan dan hormon metabolis yang tak sesuai fungsinya mengakibatkan peradangan dan oksidasi, yang menjadi penyebab penyakit sudah ternama, khususnya penyakit jantung, kanker, dan diabetes.

Jadi musti gimana dong?

Dr Breus memberikan anjuran untuk mengikuti ritme larangan waktu makan dan menggunakan ritme makan awal.
Makan setiap 3-4 jam (dalam slot waktu 8 atau 12 jam) membantu menjaga waktu pencernaan biologis yang sempurna.

Ada 3 aturan makan Dr Breus yakni

  1. Makan dalam waktu satu jam setelah bangun
  2. Makanlah seperti raja atau ratu saat sarapan, pangeran atau putri saat makan siang, dan pengemis saat makan malam
  3. Pastikan suapan terakhir dalam sehari dilahap 3 jam sebelum tidur
Adapun waktu makan (tidak termasuk waktu untuk kudapan) setiap kronotipe adalah sebagai berikut

  • Lumba-lumba : sarapan : pukul 8.00; makan siang : pukul 12.00; makan malam : pukul 19.30
  • Singa : sarapan : pukul 6.00; makan siang : pukul 12.00; makan malam : pukul 18.00
  • Beruang : sarapan : pukul 7.30; makan siang : pukul 12.30; makan malam : pukul 19.30
  • Serigala : sarapan : pukul 8.00; makan siang : pukul 13.00; makan malam : pukul 20.00

Rinci sekali kaan arahan dan penjelasan dari Dr Breus seputar The Power of When.
Ini baru tentang makan 😉
Dan semua yang ada di buku berdasarkan hasil penelitian yang tak sebentar, termasuk pada pasien-pasien beliau, untuk kesehatan yang lebih baik.

Maa syaa Allah manfaat banget ilmunya 😍
Sekarang waktunya buat menerapkan. 
Chaiyyooo ..Semangat hidup sehat!