Selasa, Desember 22, 2020

Tantangan Mengasah Inisiatif

 



Tantangan dataaang!

Hwaaaa menyimak materi huddle dari founding mother membuat saya berbinar.

Masih dalam zona Xtra Mile, kali ini kami ditantang untuk membuat usaha lebih banyak lagi agar hasil yang didapat semakin maksimal. Asyiknya kali ini kami boleh memilih usaha ekstra untuk peran yang kami jalani di Hexagon CIty. Dan saya langsung terpikir untuk melakukan usaha esktra sebagai tim formula, sesuai karakter yang saya pilih selama di kota ini, yakni inisiatif.

Tentu saja ada alasan khusus mengapa saya memilih karakter inisiatif. Dalam peran saya sebagai Mardika (yang mendapat amanah membersamai kelas Bunda Produktif Institu Ibu Profesional), saya merasa harus banyak berinisiatif secara terukur dan bertanggung jawab. Bukan yang hanya melontarkan ide-ide saja tetapi tidak menjalankan atau menyerahkan kepada orang lain. Dan sejak awal Founding Mother menyatakan bahwa Hexagon City adalah kota produktif dimana warganya kreatif dan penuh solusi, sebagai ketua Tim Formula, saya tanamkan hal tersebut mulai dari diri saya sendiri.saya akan melatih diri untuk produktif, kreatif, dan mencari solusi pada permasalahan yang saya jumpai. Tantangan sudah pasti hadir. Bagi saya, tantangan ini rejeki yang harus disambut karena tantangan akan menempa diri saya lebih baik lagi, meski menjalaninya seringkali tak semudah yang tertulis di atas kertas (ini yang membuat hidup penuh warna kaan..)

Salah satu yang menjadi keinginan saya juga adalah membuat hexagonia menikmati semua proses yang ada di Hexagon City. Di masa membangun struktur kota saat pemilihan Walikota Hexagon City, saya mengasah inisiatif untuk menciptakan suasana pemilu yang menyenangkan dan terasa seperti pemilu yang sesungguhnya di kota sebelah/  Ada warta pemilu, debat kandidat, analisa pemilu. Bahagia sekali melihat hexagonia tampak memikmati proses pemilu. Sampai ada yang mengatakan "Baru kali ini menonton debat pemilu sampai habis". Keberhasilan Pemilu tak lepas dari dukungan Founding Mother yang demikian sigap membantu membuatkan quick count, desain keren dari Mak Asti, tim data, serta Rektor dan Malika yang sering saya minta pendapatnya.

Dinamika kota terus bergulir melewati zona demi zona. Semua hexagonia merasakan betapa produktifnya kota ini. Seperti kota yang tak pernah tidur. Project passion menjadi rutinitas diskusi keseharian. Para City Leader pun bekerja keras membangun kota penuh kesungguhan. Selain obrolan keseharian, Jumat menjadi hari dimana saya berdiskusi dengan City Leader mengenai perkembangan kota. Kami bekerjasama agar kota ini menjadi kota yang nyaman dan menyenangkan bagi hexagonia.  Termasuk menjaga agar tidak terjadi badai informasi. Kami banyak menyimak dan menerima masukan dari hexagonia untuk hal ini.  

Tak dapat dipungkiri butuh ketangguhan. Jika sambil lalu saja berada di kota ini pasti yang didapat hanya kebisingan atau kebingungan dengan perkembanganprogram, diskusi, dan info yang demikian banyak dan cepat. Beberapa mulai oleng (ini yang mendorong saya menciptakan tagar #ogaholeng). Dari sini saya berpikir harus melakukan sesuatu lagi untuk meningkatkan keceriaan, keseruan ide, dan rasa senang berada di kota ini. Sungguh saya ingin sekali hexagonia selalu bahagia. 

Berawal dari komentar berbalas pantun di postingan kota, tercetuslah ide membuat Lomba Pantun Hexagonia.

 Ini menjadi challenge deep dive xtra mile saya sebagai Mardika yang juga masih terus membersamai co house, City Leader, dan pekerjaan domestik dimana saya pun sedang berusaha untuk menambah finansial keluarga. Berikut catatan saya :


Penjelasannya akan saya lanjutkan lagi setelah jeda membuat pesanan onde-onde yaa  (ekstra mile 150 onde dalam 2 hari 😁)

...............






Selasa, Desember 15, 2020

Zona Xtra Mile

 


Melakukan usaha lebih?
Hayuk!
Inilah yang kami lakukan di Zona Xtra Mile Hexagon City.

Sebentar.. Extra Mile apa sih?
Buka mbah google, saya menemukan tulisan menarik Dra. I Novianingtyastuti,  M.M., Psikolog tentang Extra Mile .. 
“Go the  extra mile” artinya mengerjakan sesuatu  dengan usaha lebih. Effort yang kita berikan bukan hanya ordinary, tetapi tidak mengenal batas. Kebalikan dari idiom di atas, kita sering dengar istilah “ so – so”, artinya ya.. gitu gitu aja  lah..
Analoginya begini..
Misalkan kita melakukan jenis aktivitas A dan  B pada project yang kita buat. 
Usaha A ini kita lambangkan dengan angka 2 dan B dengan angka 3.
Usaha yang biasa-biasa itu 2+3, hasilnya 5
Tapi kalau dikerjakan dengan usaha lebih (kuadrat) maka jenis aktivitas masih sama tapi hasilnya akan bertambah. 
Bila A yang dilebihkan usahanya maka 2² + 3 = 7
Bila B yang dilebihkan usahanya maka 2 + 3² = 11
Sedangkan bila dilebihkan keduanya menjadi 2² + 3² = 13

Terbayang ya efek yang akan didapatkan dengan melakukan Extra Mile?  

Hal senada disampaikan Bu Septi  juga saat live pengantar zona di Hexagon City. Dalam zona ini diharapkan project passion kami bisa rampung lebih cepat sehingga perlu urun ide-ide action yang diberikan oleh masing-masing anggota co housing berkaitan dengan project yang sedang berjalan.

Oke saya memulai dengan mencari ide dan ternyata gak gampang juga lho .. perlu semedi.. qiqiqiiq
Apa yaaa biar project co housing ini bisa maksimal...
Memang saya pikir bisa lebih cepat selesainya. Saya sendiri merasa sudah menjadi delay dengan kondisi fisik yang sepekan belakangan meminta lebih banyak beristirahat.

Saya mulai dengan menuliskan dulu aktivitas saya sesuai peran dalam project passion.

Berlanjut lagi yaa ceritanya ..






Senin, November 30, 2020

Kontribusiku pada Kota


Empat Zona sudah dilewati.. Passion, Character, Habit, Dan 4E
Lalu apa yang dapat saya berikan untuk kota?

Passionate People.

Zona Passion merupakan zona yang membuat saya berbinar membayangkan melakukan apa yang saya sukai. Berkumpul dengan teman-teman satu passion, memasak, kemudian membuat project yang kami banget (iyalah yaa bukan gue banget..hehehe.. karena mengerjakannya bersama-sama teman satu Co Housing) adalah hal yang menyenangkan. Saya melemparkan ide pada teman-teman untuk membuat sebuah aplikasi memasak yang berbeda dengan aplikasi memasak lainnya dimana setiap masakan dikelompokkan berdasarkan kriteria harga.  Aplikasi diharapkan akan memudahkan para ibu membuat masakan atau cemilan sesuai dengan dana yang dimiliki. Gayung bersambut, teman-teman satu Co Housing pun antusias setuju.  Kami ingin aplikasi ini tidak hanya menjadi solusi bagi ibu-ibu yang ingin memasak untuk keluarga di rumah tetapi juga dapat membantu para ibu yang ingin menambah penghasilan keluarga di masa pandemi. Tentu saja hasil olahan resep yang dibuat selain enak haruslah menggunakan bahan yang halal dan baik bagi tubuh.

Membuat aplikasi menjadi tantangan spesial bagi kami yang banyak menghabiskan waktu di depan kompor daripada komputer. Meskipun isi dari aplikasi sejalan dengan dunia passion kami, memasak. Solusi awal yang kami lakukan adalah mengumpulkan info sebanyak-banyaknya tentang pembuatan aplikasi serta mengumpulkan resep masakan sesuai kategori dan menguji coba resep-resep tersebut. Kami membuat tim khusus membahas seputar aplikasi dan tim khusus resep.
Tantangan lain yang berkaitan dengan pembuatan aplikasi adalah membuat foto makanan yang menarik.  Kami membuat tim lagi, khusus untuk foto, Tim foto bertugas menetapkan standar foto, memberikan masukan, mengedit, dan lain-lain.

Seru sekali! meski diskusi kami terkadang delay tapi kami sudah bisa merasakan, berawal dari passion, ilmu-ilmu lain mulai kami kuasai.
karakter ini

Character Cultivator

Seberapa besar pengaruh karakter pada pembangunan suatu kota? Jawabannya besar sekali!
Karakter berimbas tidak hanya sebatas pada pola hubungan suatu masyarakat  tetapi juga memberikan sumbangan luar biasa pada ketangguhan dan produktivitas sebuah kota.
Oleh karena itu memiliki warga yang menjunjung tinggi nilai-nilai karakter baik menjadi sebuah kebutuhan bagi kota.

Di Hexagon City saya memilih untuk menguatkan karakter yang penuh inisiatif. Baik inisiatif secara ide karya maupun solusi. Adanya karakter inisiatif pula suatu project akan terus mengalami kemajuan.
Bagi saya sendiri karakter inisitatif harus digali agar amanahkan maupun project mendapatkan hasil yang maksimal. Beberapa cara yang saya lakukan adalah melatih diri menyimak, mengeluarkan pendapat, membaca, dan diskusi. 

Habit Power

Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Inilah perumpamaan yang tepat menurut saya menggambarkan bagaimana sebuah aktiitas yang baik diterapkan sedikit demi sedikit secara rutin sampai akhirnya menjadi sebuah kebiasaan atau habit yang baik. Dampak dari habit baik akan membuat jalan menuju impian akan semakin lancar terwujud. Bayangkan jika dalam sebuah kota setiap warganya memiliki habit baik, wow kota tersebut akan melejit maju dalam berbagai bidang!

Habit yang saya pilih di Hexagon City berkaitan dengan pembuatan desain powerpoint yang nantinya akan digunakan dalam aplikasi. Prosesnya memang panjang dan sungguh menantang di sela kesibukan sebagai Mardika di perkuliahan. Mulai dari mendownload huruf-huruf yang diperlukan untuk desain, merancang tata letak, dan seterusnya yang juga sangat menggoda untuk menghabiskan waktu berlama-lama dalam mendesain. Padahal ada urusan-urusan lain yang harus saya kerjakan. Sehingga disiplin dalam waktu pun harus saya tegaskan pada diri saya sendiri. Pada akhirnya saya rasa kekuatan kebiasaan (habit power) tidak hanya menghasilkan suatu karya atau keterampilan tetapi juga membangun suasana hati yang menyenangkan.

Shining 4E

Enjoy, Easy, Excellent, Earn.
Segala hal yang dilakukan dengan 4E ini akan memberi kekuatan untuk bertahan lama. Setuju?
Bahkan ketika harus mengulang lagi dan lagi agar lebih baik pun tak keberatan jika melakukannya dengan enjoy (suka). Apalagi jika sudah earn,ang  ada karya/prestasi membanggakan yang sudah dihasilkan. Ini menjadi penyemangat tersendiri.

Dalam konteks Hexagon City, aktivitas 4E dari masing-masing warga akan saling melengkapi satu sama lain dan kolaborasi ini juga akan membuat produktivitas kota terus berputar dengan bahagia. Sebagai contoh dalam cluster menulis, akan lahir beragam karya tulisan yang menginspirasi tidak hanya untuk hexagonia tetapi juga warga di luar kota (non hexagonia). Sementara di sisi lain hadir pula karya -karya kerajinan tangan yang begitu indah menggambarkan suasana hati saat mengerjakannya. Lalu dari cluster gabungan, menghasilkan karya yang sangat solutif diterapkan kepada kota yang memiliki warga dengan beragam kebutuhan.  Ini baru contoh dari 3 cluster,  Belum ditambah dari cluster lain yang akan membuat kota bertambah kaya dengan hasil produktivitas.
Semua karya ini sangat mungkin terus berlanjut dan membawa kebermanfaatan yang semakin luas. 
  

Fasilitas Kota

Sebagaimana kota-kota lain, meski kota virtual, di Hexagon City juga dibangun fasilitas-fasilitas kota untuk mendukung project-project passion warga Hexagon City.  Fasilitas tersebut antara lain
  • Hexamarket, mendukung project passion yang memiliki karya berupa produk
  • Hexalink, mendukung project passion yang membutuhkan pelatihan
  • Hexamedia, mendukung project passion yang membutuhkan media sosial sebagai wadah project sekalian menjadi menjadi media komunikasi kota
Ada pula fasilitas kota seperti Hexaheadquarters (tempat para jajaran City Leader, Tim Formula, serta Founding Mothers berkumpul mendiskusikan berbagai permasalah kota dan mencari solusinya) dan Hexabank (tempat Gubernur Bank bekerja merumuskan regulasi perekonomian kota).  Keduanya memegang peran penting yang tak kalah penting dalam pembangunan Hexagon City.

Sebagai warga tentu saja semua fasilitas kota haruslah didukung keberadaannya dan dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai penunjang project passion yang dibuat. Dukungan yang diberikan pun menjadi bentuk kontribusi warga kepada kota. Langkah awal dalam mendukung adalah dengan bergabunng di faslisitas-fasilitas tersebut. Tangkapan-tangkapan layar di bawah ini adalah bentuk dukungan saya.





Bagaimana rasanya menikmati fasilitas tersebut?
Cuma ada 3 huruf untuk menggambarkannya : WOW!
Gabung dan ikut terlibat juga yaa biar gak penasaran 😘







 

Selasa, November 24, 2020

Zona 4E

ENJOY, EASY, EXCELLENT, EARN

Sudah familiar dengan 4 istilah di atas?
Sudah mengklasifikasikan 4E (Enjoy, Easy, Excellent dan Earn) pada aktivitas yang dilakukan?
Hmm bisa jadi sudah hanya belum tahu masuk dalam kategori yang mana. 
Saya jabarkan yaa..
  • Enjoy, suka/menikmati.  Tidak semua aktivitas kita enjoy melakukannya. Ada juga yang membuat kita tidak betah berlama-lama atau malah inginnya menghindari.  Tetapi pada aktivitas yang kita melakukannya dengan enjoy, kita akan sangat menikmati bahkan sampai lupa waktu. Biasanya untuk aktivitas yang berhubungan dengan hobby dan passion (eh berbedakah antara hobby dan passion? lain waktu kita bahas yuk ^^)
  • Easy, alias mudah. Aktivitas yang terasa mudah membuat kita merasa senang juga melakukannya.  
  • Excellent, dikatakan demikian jika kita melakukan secara optimal dan menjadi hebat dalam bidang  tersebut.
  • Earn,  jika aktivitas tersebut memunculkan produktivitas dan apresiasi. Bentuk produktivitas bisa karya, uang, prestasi dan sebagainya. 
Lalu apa yang dilakukan dalam zona E di Hexagon City?

Nah sesuai dengan penjabaran di atas, kami hexagonia mulai mengidentifikasi lebih detail apa saja yang kami lakukan. Masih berkaitan pula dengan zona H di waktu sebelumnya. Kami menuliskan kembali aktivitas apa saja yang kami lakukan kemudian mengklasifikannya. Ini aktivitas saya dalam peran sebagai hexagonia



Seperti di zona sebelumnya saya menguatkan peran saya untuk memperdalam pengetahuan tentang pembuatan aplikasi melalui powerpoint. Maka selama sepekan kemarin saya mulai membuat desain tampilan muka aplikasi, sekitar 30 menit sampai 1 jam per hari. Beberapa kali mengganti desain karena merasa kurang cocok. Saya membuat beberapa alternatif dan ini desain yang akhirnya saya pilih dan sampaikan pada teman-teman di Co Housing



Humm..  tapi rasanya masih perlu ada yang saya perbaiki.. (qiqiqii godaan mendesain)
Tapi secara garis besar item-item ini yang saya inginkan ada dalam tampilan awal aplikasi.

Diskusi di Co Housing pekan ini membutuhkan waktu yang lebih lama dari pekan sebelumnya. Sampai menjelang batas waktu pengumpulan masih ada yang harus diperbaiki (sehingga saya pun sempat menulis jurnal dengan keterangan "bersambung.." ).
Bukan berarti anggota Co Housing kami pasif.semua. Diskusi tetap berjalan sesuai jadwal meski kadang yang hadir tidak sampai 5 orang. Beberapa dari kami mengabarkan pekan ini kesibukan di luar Hexagon City memang sedang padat. Sementara milestone kedua yang kami tetapkan sebagai milestone praktek, memerlukan koordinasi antar tim lebih dalam lagi.
Dan habit di Zona H masih tetap dilakukan. Sebagai contoh, teman-teman di bagian resep terus mempersiapkan resep yang akan dimasukkan ke dalam aplikasi. Dari target 48 resep yang akan ditampilkan, sudah dikerjakan separuh, yakni 25 resep


Tim Food Photography (selanjutnya kami sebut sebagai tim foto) juga membenahi program dan memperdetail tugas di milestone kedua. Kalau di milestone pertama (persiapan) lebih pada mencari artikel tentang food photography, membuat SOP, dan lain-lain maka pekan ini menetapkan mulai memilah foto raw (foto asli/mentah) untuk kemudian jika diperlukan akan dilakukan editing.
Berkaitan dengan mengolah foto ini penting untuk ditetapkan kriteria foto yang jelas untuk meminimalisasi pengulangan pengambilan foto. Kebayang ya tim resep jika sudah menguji sekian banyak resep harus mengulang lagi yang berarti harus menyediakan dana dan waktu khusus lagi.

Oh iya pekan ini di kota ada parade Project Passion Co Housing. Leader kami, mbak Haslinda, membuat video menarik yang menmberikan gambaran secara singkat project kami 















 

Selasa, November 10, 2020

Zona Habit to Nation

 

Welcome to Zona H, Habit To Nation

Memiliki habit yang bagus itu memang PR banget ya.. dan ada banyak teori serta cara untuk melatihnya. Salah satunya seperti yang dituliskan oleh James Clear dalam bukunya Atomic Habit. Menarik juga menyimak caranya melatih sebuah kebiasaan.. dari kegiatan yang sepintas amat biasa, yakni tdur. Ketika James masuk ke dalam tim bisbol di kampusnya, ia fokus pada upaya mengatur diri. Ia juga bertekad mengatur kamarnya tetap bersih dan rapi. Dari sini James merasa ia bisa mengendalikan hidup dan mulai percaya diri. Imbasnya kebiasaan-kebiasaan belajarnya pun ikut membaik. 

Kebiasaan itu sesuatu yang otomatis dilakukan. Tetapi dari contoh yang James berikan ternyata kebiasaan bisa dibentuk mulai dari hal yang seperti remeh. Agar berhasil, kata kuncinya tentu konsisten dan komitmen 

Di Hexagon City apakah habit ada pengaruhnya juga terhadap perkembangan kota?
Tentu saja!
Habit baik yang dimiliki oleh para Hexagonia akan membuka peluang keberhasilan project passion semakin besar. Bayangkan bila semua project passion berhasil maka kemajuan kota akan melejit pesat.


Langkah pertama yang kami lakukan adalah menentukan milestone.




  1. Milestone 1 (persiapan)

  • durasi : 2 pekan (30 okt - 10 november 2020)

  • pembagian tim:

  1. tim resep (indah, eka, dian, ayu)

  2. tim database (april)

  3. tim coding (farida, linda, lia)

  4. tim food photograhy (wenda)

  5. tim pencari info biaya web (mia)

  • habit

  1. tiap tim mencari info yang diperlukan untuk project nation

  2. sharing hasil temuan ke grup (tentang web, coding)

  3. mengecek dan saling mengisi trello

  • Yang dilakukan :

  1. tim resep = mengumpulkan resep dan menguji coba

  2. tim database = merapikan drive

  3. tim coding = mencari info seputar coding

  4. tim food photography = mencari basic food photography

  5. tim pencari info tentang web dan biaya pembuatan web 


  1. Milestone 2 (pelaksanaan)

  • durasi : 1,5 bulan 

  • pembagian tim : ada perubahan tim untuk tim food photography dan tim database

  • tim database merangkap design grafis (april & mia)

  • tim food photography ( wenda & dian)

  • Yang dilakukan

  • tim desain =  membuat logo

  • tim food fotography = mb wenda memberi acuan untuk membuat food fotography kepada tim.

  • tim resep = mulai mendokumentasikan resep di gdrive sesuai budget resep.

  • membuat nama project yang EYE Catching, Easy Listening


    3. Milestone 3, Uji Coba dan Evaluasi

Dan saat kami mengevaluasi roadmap, kami mendapatkan bahwa di milestone 1 ini


  1. Pencapaian

  • tim resep membuat drive

  • tim web sharing hasil browsing tentang harga web dan aplikasi

  • setiap member belajar trello, dan semua info masuk ke dalam trello


  1. Hambatan

  • sinyal

  • alat pendukung untuk belajar coding

  • harga web dan pelatihan coding yang mahal


  1. Solusi

  • menentukan waktu online yang ramah sinyal

  • memakai peralatan yang ada untuk mengulik coding

  • mencari domain dan aplikasi yang gratis




Karena saya memilih peran dalam tim coding maka saya pun melatih kebiasaan yang sesuai dengan peran tersebut, seperti di bawah ini








Selasa, Oktober 27, 2020

Pondasi Karakter Dalam Sebuah Tim

Membangun pondasi karakter? waini.. penting banget!
Karena faktor penentu suatu project akan berhasil gak cuma dilihat dari bagus atau gaknya project tersebut tetapi terutama oleh karakter kinerja dari orang-orang yang membuat project tersebut. 
Iya dong.. project kan gak bisa jalan sendiri..
Dan mengerjakan suatu project membutuhkan waktu yang tak sebentar.
Jika tim tidak solid maka bisa dipastikan project tersebut akan lambat berjalannya atau bahkan tidak berjalan sama sekali.

Dalam co housing kami pun berdiskusi dimulai dengan menuliskan goal terlebih dahulu agar setiap topik yang dibahas mengacu pada goals (tujuan) yang dibuat.
Seperti di pekan lalu kami menuliskan tujuan sebagai berikut
Membantu para ibu mendapatkan resep sesuai budget yang dimiliki, menggunakan bahan yang halal dan baik bagi tubuh serta mendapatkan hasil rasa penganan yang lezat. Tidak hanya untuk keseharian tetapi bisa juga untuk berjualan sehingga bisa menghemat pengeluaran sekaligus mandiri finansial 

Sebagai bekal dan agar project dapat berjalan dengan lancar kami menuliskan beberapa karakter yang harus ada dalam tim yakni perhatian, daya tahan, semangat, disiplin, inisiatif, berpikir positif, fokus dan percaya diri. 

Lalu kami mulai berdiskusi hal apa saja yang bisa mendukung projet sesuai karakter (boost), hal apa saja yang bisa memperlambat (delay) dan hal apa saja yang bisa menghentikan project (resiko). Mensiasati sulitnya menemukan jam online yang sama pada banyak orang, kami membagi  co housing dalam 3 kelompok yang masing-masing membahas per bagian boost, delay dan resiko.


Boost

    1. Kemudahan sarana berkomunikasi untuk koodinasi
    2. Saling support dengan memberikan perhatian agar konsisten dengan goalsuan
    3. Keinginan dan kesadaran bekerja sama tanpa melihat perbedaan, semua berpartisipasi sekecil apapun demi mewujudkan project passion
    4. Ketekunan dan optimis serta kerjakeras untuk mewujudkan goals yang ingin dicapai
    Delay

    1. Mudah menyerah dan kurang memiliki motivasi juang. Mudah patah semangat apalagi jika bertemu hambatan yang di luar kebiasaan.
    2. Pasif/bersikap masa bodoh. Jarang memberikan k seak seuai dan tidak peduli dengan situasi grup. Tidak sepenuh hati meleburkan diri dalam tim dikarenakan masih mencoba-coba cocok atau merasa tidak cocok keberadaannya dalam grup
    3. Moody/baper.  Apalagi jika ada hal yang tidak sepaham dengannya
    4. Minder, merasa kemampuan diri kurang, apalagi yang melihat yang lain lebih hebat
    Resiko
    1. Komunikasi kurang lancar karena perbedaan jam online
    2. Pesimis, merasa project ini tidak akan jalan
    3. Malas dan tidak aktif, maunya terima beres, mengandalkan teman lain mengerjakan project
    4. Tidak disiplin mengumpulkan materi project dan sering menunda pekerjaan
    5. Tidak kompak, kerja sesuai yang diinginkan sendiri, tidak sesuai dengan tujuan project tim, dan meremehkan orang lain
    Dan terakhir masing-masing dari kami memilih karakter untuk dijadikan karakter khas dan dijaga selama di perkuliahan



    Alasan memilih karakter :

    • Linda : bentuk support dengan memberikan perhatian agar fokus dan konsisten dengan goals
    • Farida : Agar selalu terpantik berinisiatif dan berkreatifitas, mendapatkan/mencari hal-hal yang perlu dikuasai/dipenuhi terkait project
    • Wenda : Kekuatan batin untuk menahan stress dan melakukan yang terbaik sehingga goal bersama bisa tercapai
    • Indah : Dengan disiplin akan semakin komitmen dan konsisten terhadap goal yang dipilih
    • Dante : Tidak mudah menyerah dan tidak manja dengan kondisi di luar kebiasaan sehingga bisa bekerja sama dengan tim dengan penuh tanggung jawab
    • Eka : Dalam kondisi apapun dengan semangat ditambah bekerja keras akan terwujud semua cita2/goal.
    • Lia : dengan fokus, akan terkonsentrasi pada satu hal, pikiran tidak bercabang. Sehingga akan lebih mudah utk mencapai tujuan/goals.
    • Mia : saat kita bisa percaya diri maka tidak ada kata takut dalam dirinya untuk terus berkarya
    • Dian : Percaya diri karena proyek kita ini bisa dibilang masih meraba2x, jadi kita harus mantap percaya diri insya allah bisa mewujudkannya
    • Ayu : Berfikir positip : menekankan pada hal-hal positip baik pada diri sendiri atau orang lain, berguna pada saat menghadapi suatu masalah, merubah sikap pesimis menjadi optimis. Agar bisa mengontrol diri menjadi lebih baik.









     

     





     

    Senin, Oktober 19, 2020

    Passion Canvas


    Ihiiyy.. alhamdulillah sekarang sudah ada di kelas BunPro.
    Kelas yang seruuu banget.  Mau cerita di sini belum sempat terus. Tahu-tahu langsung ke zona Passion.
    Dan di Zona ini kami memperdalam lagi passion yang kami miliki.  Dimulai dengan membuat Passion Canvas.




    Nah dalam passion canvas saya tuliskan passion yang ingin saya pertajam ilmu dan kebermanfaatannya adalah passion memasak. Ini masih passion yang sama seperti yang saya pilih saat buncek dulu.

    Di bawah passion ada life of stage.
    Saya menuliskan sekaligus 4 tahapan dalam life of stage karena memang keempatnya yang sedang saya lakukan sekarang.

    Di kolom hard skill saya menuliskan pelatihan apa yang saya butuhkan.
    Yang pertama saya menuliskan pelatihan tentang bisnis karena kini saya sudah mulai berjualan sehingga saya merasa perlu menambah lagi segala ilmu yang berkaitan dengan bisnis terutama bisnis produk kuliner rumahan.
    Saya juga masih tetap membutuhkan pelatihan memasak/membuat kue untuk menambah banyak ragam produk kuliner yang saya jual.
    Lalu saya menuliskan perlu pelatihan tentang mengelola komunitas/grup karena pengalaman saya di Dapur Emak masih banyak PR yang harus saya lakukan agar Dapur Emak semakin banyak dirasakan kebermanfaatnya oleh anggota.

    Di kolom soft skill saya menuliskan satu saja dulu pelatihan yang saya rasakan untuk hal ini masih banyak yang perlu saya latih yakni public speaking. Saya merasa lebih mudah, teratur dan sistematis menyampaikan gagasan dibandingkan lewat lisan.

    Tantang apa saya yang saya temui saat menjalankan passion?
    Saya menulis beberapa hal
    • Manajemen waktu
    • Menambah ilmu tanpa kursus
    • Mewujudkan ide sesuai passion
    • Berbagi sesuai passion di masa pandemi
    Ada tantangan maka harus ada solusi dong..
    • Saya semakin disiplin menerapkan skala prioritas termasuk di dalamnya tidak banyak menunda
    • Untuk menambah ilmu, saya harus meluangkan waktu untuk berselancar daring dan mempraktekkanya sampai berhasil
    • ATM cara orang lain berbagi ilmu karena sekarang banyak sekali cara kreatif yang menjadi pilihan agar ilmu yang ingin dibagi dapat tersampaikan dengan menarik
    • Banyak ngobrol lagi sama yang sudah expert/banyak pengalaman
    Di kolom Ide..kuliner
    wah ini yang membuat saya terbayang terus memikirkannya.. ingin memudahkan para ibu atau pelaku kuliner mendapatkan resep sesuai budget yang dimiliki
    Alhamdulillah saat saya cetuskan ide ini kepada teman-teman co housing semua setuju
    Daaan jadilah project kami: RESEP RAMAH DOMPET

    Doakan kami bisa mewujudkannya yaaa




     

    Senin, Juli 06, 2020

    Horeeee.. di sini sekarang!

    Alhamdulillah.. sudah sampai di sini!
    Berjalan dengan memegang erat peta mindmap
    Saatnya merayakan kemajuan yang sudah dicapai.
    Semua yang saya rasakan ada di kupu-kupu ini


    Kupu-kupunya penuh warna tetapi "kalem" ya?
    Menggambarkan rasa senang sekaligus tenang karena semua yang saya lakukan selama di kelas Bunda Cekatan berjalan sesuai dengan yang saya rencanakan, semaksimal yang saya bisa, dan hasilnya alhamdulillah berdampak pula dalam keseharian.
    Saya berniat tetap meneruskan isi mind map saya setelah kelas ini berakhir.

    Oh iya saya mendapat surat dari mentee, mak Netty..
    Maa syaa Allah bacanya haru.. 


    Alhamdulillah tidak hanya ilmu dari masing-masing kami yang bertambah tetapi juga kedekatan hati. Meski rasanya masih banyak hal yang harus dilakukan tetapi sudah sampai di titik ini lengkap dengan kemajuan yang kami dapatkan adalah hal yang patut disyukuri dan dirayakan.  Tentu menjadi pijakan langkah-langkah berikutnya juga. 

    Sebagai mentee, saya juga mendapat surat dari mentor

    aku kagum sama kerja keras mba Farida selama ini..utak atik resep dan semangat pantang menyerahnya itu Lo masyaallah. Gagal, coba lagi dan lagi.
    Trus mba Farida planernya rapiiih banget dan teratur 🥰

    Singkat ya suratnya.. wkwkwk
    langsung minta lagi versi panjang :D






    Cerita dalam Adonan Onde-onde

    "20 pak onde-onde untuk Rabu ya mbak.." tulis seorang sahabat baik di pesan instan.
    Sebentar.22 pak berarti 220 onde-onde?.. alhamdulillah rejeki pesanan.. iyesss! 😍
    "In syaa Allah.." balas saya cepat.
    Kabar baik ini pun segera sama sampaikan pada "tim produksi".
    "Siap-siap yaa"

    Sungguh untuk saat ini, ketika saya menuliskan tim produksi, jangan membayangkan sebuah tim dengan belasan apalagi puluhan karyawan.. melainkan hanya kami bertiga yakni saya, gendhuk dan si ragil. Di masa pandemi, sekolah libur lebih panjang, sehingga saya lebih leluasa untuk mengajak mereka membantu saya mengerjakan pesanan onde-onde atau pukis.  "Hikmah pandemi" demikian yang ada di pikiran saya.  Anak-anak belajar banyak hal sekaligus. Mulai dari hal teknis seperti membeli bahan, produksi, mengemas, proses pengiriman, hingga belajar mengasah empati, mencari solusi, bekerja dalam tim dan kemampuan untuk saling mensupport meski dalam lingkungan kecil, keluarga.

    Dulu sekali saat mereka duduk di bangku sekolah dasar belajar memang sudah pernah juga berjualan.  Saya ingat sekali di malam takbiran Genduk berinisiatif mengambil beberapa stok senter kecil yang ada di rumah lalu menjualnya pada teman sebaya yang ikut takbiran. Ragil juga sudah pernah mencoba berjualan mobil mainan.  Sesudah itu, jika ditanya mereka masih tetap menyatakan tidak terlalu suka berjualan namun bersedia terlibat dalam proses berjualan ketika dibutuhkan, sampai sekarang. Bagi saya, apa pun keputusan mereka tetap saya hargai. Tidak pernah saya memaksa harus memasang status berjualan di medsos dan sebagainya. Karena saya ingin mereka memutuskan sendiri dan menikmati apa yang dilakukan

    Alhamdulillah satu per satu pelajaran kehidupan buat anak-anak Allah suguhkan dengan indah tanpa perlu saya berpanjang lebar bicara.
    Sekarang, belajar dari lamanya proses membuat onde-onde,
    tak gampang lagi berucap sesuatu mahal atau murah hanya dengan membaca label harga...
    "Ibu jual segini gak kemurahan?" beberapa kali komentar demikian terucap.
    "Tuh bener kan, kalau kita beli dagangan orang lain kita suka bilang mahal. Bisa aja lho orang lain juga bilang onde-onde kita mahal.."jawab saya.
    "Iya juga sih.."

    Lain waktu jargon-jargon lucu pun terlontar...

    Sambil menggoreng onde-onde Genduk bilang,
    "Dari onde-onde kami belajar sabar.."
    Hahahahaha benar juga sih.. apalagi mengingat cukup "tricky"nya menggoreng onde-onde. Api awal tak boleh terlalu besar, minyak hangat, tidak boleh diangkat terlalu cepat karena akan penyok, dan lain sebagainya.
    Juga saat kami membuat snack onde-onde ketawa
    "Tak ada tawa dibalik onde-onde ketawa"
    karena ternyata dalam proses membuatnya tidak ada ketawa sama sekali saking ingin cepat selesai 🙈

    Di waktu sepi tidak ada pesanan..
    "Duh gabut nih biasa kerja keras" (tsaaahhh gaya 😂)
    Di waktu padat pesanan..
    "Masih banyak ya.. capek.."
    yang lain menimpali "Gak boleh gitu..Alhamdulillah ada pesenan.. bersyukur dapet duit" (ups 😁)

    Maa syaa Allah..
    Begini ceritanya emak pun makin semangat, hayookk ngadonin lagi!













    Selasa, Juni 30, 2020

    Sudah sampai mana?

    Pekan ke-6 mentorship kelas kupu-kupu kami kembali membahas fokus diri pada kemajuan proses keterampilan diri yang ingin dikuasai.  Bagi saya pribadi proses ini masih merupakan kelanjutan proses sebelumnya yakni dari tahap kepompong hanya meluas pada sub topik berikutnya yang memang ingin saya kuasai sebagaimana yang tertera dalam mind map.

    Selama menjalani proses tentu saja suasana hati tak selalu sama.  Ada kalanya semangat begitu tinggi, di lain waktu merasa lelah, dan di lain waktu biasa saja. Alhamdulillah di setiap waktu tersebut saya selalu berusaha tetap terhubung pada keterampilan yang ingin saya kuasai dalam bentuk apa saja yang saya bisa sesuai dengan suasana hari itu. Pekan ini saya membuat photo diary lho untuk gambaran suasana diri.
    Hari Jumat, saya meletakkan gambar jam weker. Saya merasa masih membutuhkan waktu yang banyak untuk membuat onde-onde dalam bentuk frozen yang memuaskan. Alhamdulillah untuk onde-onde bukan frozen sendiri saya sudah cukup puas.  Testimoni pembeli pun baik. 
    Hari Sabtu,  ikan menjadi pilihan simbol. Ikan hanya diam ketika tidur. Selebihnya ia selalu bergerak.  Demikian juga hari saya kala penasaran memenuhi ruang pikiran dan ingin mendapatkan hasil yang terbaik. 
    Hari Minggu, seperti siput yang bersembunyi tenang dalam cangkang namun tetap "sibuk", saya tidak melakukan percobaan baru namun saya mengevaluasi dan mencatat proses yang sudah dilakukan. 
    Hari Senin, saya merasa harus terus menguatkan diri berjalan sesuai arah di peta yang yang sudah saya buat sehingga saya meletakkan gambar sandal jepit.
    Hari Selasa, saya memulai hari dengan belanja ide di media online (saya gambarkan seperti berada di samudera) dan membuat lagi percobaan baru.

    Hmm menurut mentor sendiri (mbak Esti, IP Semarang) saya seperti apa ya?
    Komentarnya membuat saya tersenyum..
    Mba tu happy banget kalau suru bereksperimen di dapur...dan pantang menyerah😍😍😍
    Moga bukan karena "pusing" liat setoran rencana dan progres ya mbaaak 😄
    Maturtengkiyuh..
    Dan buat saya, beliau seperti handphone full wifi. Asiklah selalu berusaha tersambung meski lagi full asap kompor seperti tadi pagi 😁




     Terakhir.. lembar catatan kemajuan

    Onde-onde mengajarkan banyak hal..
    Gak cuma buat saya tetapi juga buat anak-anak yang ikut membantu saya.
    Kata gendhuk "darimu aku belajar sabar"
    Tapi bener lho.. mulai dari membuat adonan, membentuknya, sampai menggoreng..
    Kadang rasa ingin memiliki hasil sempurna itu membuat gelisah sementara di satu sisi merasa sudah berusaha semaksimal mungkin.
    Buat saya, selain ketekunan, menata waktu, mempertahankan semangat, saya juga belajar menyerahkan hasil pada Allah dan menerimanya.

    Di posisi sebagai mentor saya juga mendapatkan pelajaran seperti cara teknis menemani mentee untuk fokus pada hal yang sedang dilakukan dan pada tujuan mentorship.
    Alhamdulillah perlahan tapi pasti hasil edit foto mak Netty semakin bagus 👍👍
    Mak Netty memberikan simbol superwoman kepada saya selaku mentor.
    Makasih Maak 😍
    Siap terbang kemana-mana.. eh salah.. in syaa Allah siap belajar terus jadi superwoman yang Allah ridhoi.. aamiin