Jumat, Mei 15, 2020

Program Mentorship Pekan Kedua

The second week of mentorship is a time for face-to-face mentors and mentees. Let it get closer and get to know each other too.
"5-10 minutes is enough," we instructed.
But for mothers who have a stock of 20,000 words, they already know the duration will be longer.
It's just a matter of starting.
In addition to face-to-face online, we began to make personal assessments both as mentors and mentees.

Eh ini kenapa jadi bahasa Inggris yak?
Ups, sepertinya ada salah klik
Balik Indonesia lagi ajalah.. wkwkwk mamak gak pede


Video Call dengan Mentee

Video call pertama via messenger facebook saya lakukan bersama mentee kesayangan, mak Netty.
Kami masih melanjutkan obrolan tentang ekplorasi di snapseed dan hasil akhir apa yang diinginkan dari editing ini.
Mak Netty menyampaikan kalau ia ingin tampilan foto makanan yang menarik.
Sebelumnya mak Netty juga sudah mencoba beberapa aplikasi edit foto. Dan memang aplikasi edit banyak sekali.  Saya sampaikan yang inti adalah foto dan pesan yang ingin disampaikannya. Edit foto hanyalah pelengkap.
Lalu kami membahas foto kue lumpur surga yang sudah dibagikan mak Netty beberapa hari yang lain. Dalam foto tersebut ada 4 kue lumpur siap disantap.
Saya tanyakan kira-kira supaya orang bisa mengetahui rasa kue lumpur surga memang bisa membuat ketagihan karena lembut dan enak apa ya yang perlu ditampilkan?
Cukup bagian permukaan luarnya atau bagaimana?


Video Call dengan Mentor


Akhirnya jadi juga video callnya
Bisa lihat mbak mentor, Esti,  secara langsung deh
Qiqiqiqi sesekali anak-anaknya ikut mengintip video call kami.

Di obrolan sebelumnya saya bercerita pada mbak Esti kalau saya sedang mempertimbangkan untuk membuat frozen pukis. Mbak Esti menyampaikan kalau memang nanti bisa dipanaskan dan tidak mengubah rasa, coba saja.  Beliau sendiri belum pernah membuat frozen pukis.

Oh iya selain membuat roti maryam beku, mbak Esti juga membuat pastel beku. Alhamdulillah bulan lalu saya pernah mencoba membekukan pastel yang sudah saya goreng setengah matang sebelumnya tapi ternyata agak sulit menyusun pastelnya di dalam plastik dan ketika sudah beku dan dikeluarkan dari plastik, kulit pastel menyatu.

Jumat, Mei 08, 2020

Si Kepompong pun Menjadi Kupu-kupu

Holaaaa sekarang saya sudah menjadi kupu-kupu!
Meski baru keluar dari kepompong tapi sudah mulai terbang perlahan menghampiri kupu lain.
Aaah dahaga akan ilmu belum selesai..
Selama masa kepompong banyak hal yang sudah dilakukan, membentuk diri menjadi seperti yang diinginkan..
Dan kini saatnya kembali mencari nektar ilmu untuk semakin mendekatkan pada tujuan..
Mind maaap.. mana mind map..
Nah ini dia!

Sesuai dengan mind map (peta belajar) yang dulu sekali saya buat, fokus saya ada pembuatan cemilan yang ekonomis dan enak serta membuat jurnal proses.
Alhamdulillah keduanya sudah selesai dilakukan dan saya sudah mendapatkan setidaknya 4 resep cemilan ala saya sendiri.
Kini saya ingin mencari ilmu tentang frozen food.
Alhamdulillah bertemu dengan seorang mentor, namanya Esti dari IP regional Semarang.
Beliau memang memiliki usaha frozen food dan bakulan kue juga.
Mungkin karena sesama bakul kue, kami cepat sekali akrab.
Waktu online pun tidak begitu banyak mengalami kesulitan dalam penyesuaian karena kami sama-sama menyadari waktu online yang dimiliki tak tentu.
Sssttt kami berdua juga jarang bermedsos.. makin banyaklah kesamaan waktu tidak onlinenya..hahahhaa.
Tapi kami berdua juga menggunakan whatsapp untuk saling membuat janji online.

Selain menjadi murid (mentee) saya juga menjadi mentor.  Ilmu yang saya tawarkan adalah belajar menggunakan aplikasi snapseed. Alhamdulillah cepat sekali gayung bersambut dengan mak Netty, teman sesama IP Depok, yang ingin belajar mengolah foto. Katanya, ia ingin foto makanan yang diproduksinya tampil semakin menarik.