Selasa, Desember 24, 2019

Ini Terampilku!

Begini kali ya ekspresi mata berbinar saat akhirnya menemukan aktivitas keseharian yang "gue banget".  Bangun tidur jadi lebih bersemangat karena tahu hari itu akan bertemu kembali dengan aktivitas yang bisa dan disuka. Apalagi kalau ternyata bisa menjadi keterampilan yang berguna bagi ketebalan isi dompet.. rutinitas di rumah jadi gak ngebosenin.  Hitung-hitungan soal uang memang bikin "segaaar".. hahahaha.  Eit belum tentu juga ya.. menambah tebal dompet belum berarti otomatis menjadi bahagia secara batin apalagi jika menjalaninya karena terpaksa.

Duh jadi kemana-mana deh bahasannya..
Qiqiqi emak, suka ngelantur
Balik lagi ke aktivitas saya sendiri..

Setelah di postingan sebelumnya saya menuliskan 5 aktivitas keseharian yang saya suka dan bisa (masak, hasta karya, diskusi, belajar, desain) dalam telur hijau, kali ini saya akan mengelompokkan lagi dari 5 aktivitas tersebut mana yang

  1. Penting dan mendesak
  2. Penting tetapi tidak mendesak
  3. Tidak penting tetapi mendesak
  4. Tidak penting dan tidak mendesak
Pengelompokkan ini berkaitan erat dengan penempatan prioritas. Dari sekian banyak yang kita suka tentu perlu diperdalam satu per satu agar hasilnya lebih maksimal. Saat melakukannya pun akan lebih fokus.  Ini hasil pengelompokkan aktivitas saya : 



Gak mudah ternyata menentukan prioritas.
Apalagi kalau yang disuka banyak. Ibarat melihat makanan enak, maunya semua dibeli, semua mau dimakan. Tetapi bisa jadi kelezatannya malah berkurang.
Demikian juga jika semua kegiatan yang disuka dipilih untuk diperdalam. "Kelezatan" alias hasil pun bisa jadi tdiak maksimal.

Akhirnya saya menentukan memasak dan belajar yang berada dalam kuadran penting dan mendesak.  
Belajar menjadi hal yang penting dan mendesak karena pada hampir setiap kegiatan di rumah melibatkan proses belajar.  
Sementara memasak saya pilih karena

  • Keluarga (terutama anak-anak) lebih suka masakan yang dimasak sendiri.  
  • Memasak sendiri lebih hemat daripada membeli masakan yang sudah jadi
  • Menjadi tanggung jawab seorang ibu untuk menyiapkan  makanan yang halal dan thoyib bagi keluarga
  • Berpeluang menambah pemasukan keuangan
  • Ilmu memasak bisa dibagikan dengan yang lain sehingga menjadi ilmu yang bermanfaat
Untuk desain, saya masukkan ke dalam kuadran tidak penting tetapi mendesak.  Saya sudah  mulai memberanikan diri menerima permintaan desain. Tak semua berbayar memang tetapi tak mengapa karena saya memanfaatkan pesanan tersebut sebagai ajang latihan sehingga mengerjakannya pun tetap dengan hati senang.  Yang sudah saya kerjakan antara lain desain spanduk (contoh pada foto di bawah ini, desain untuk ukuran spanduk 6x8 m2),pin,  kartu undangan, flyer, sampai desain tampilan web (front end).



Agar lebih bagus lagi dalam mendesain, saya berpikir untuk menambah ilmu cukup mendesak namun  tidak penting karena permintaan desain masih sewaktu-waktu saja.

Hasta karya (keterampilan tangan) menjadi kegiatan favorit yang saya tempatkan di kuadran tidak mendesak tetapi penting. Penting bagi saya untuk membuat beberapa peralatan/benda sendiri karena selain kebutuhan akan fungsi sebuah benda yang terpenuhi, juga rasa bahagia berkreativitas serta bangga bisa membuat hasta karya sendiri.
Seperti saat saya membutuhkan wadah untuk meletakkan remote televisi karena remote seringkali terselip akibatnya mau menonton televisi harus mencari remote dahulu.  Lalu saya pun berpikir "apa ya yang bisa digunakan sebagai wadah? pakai bahan yang sudah gak terpakai.." Pilihan jatuh pada botol bekas air mineral.  Saya potong menjadi dua kemudian saya hias dengan kain sehingga tampilan wadah remote pun menjadi cantik dan.. iyess! gak perlu bingung mencari remote lagi. Namun hasta karya dimasukkan dalam kategori tidak mendesak karena beberapa barang masih bisa dibeli saja tanpa harus membuatnya sendiri.

Di kuadran terakhir, tidak mendesak dan tidak penting adalah diskusi.
Kegiatan ini masih bisa saya perkecil porsinya dan dibatasi dengan kandang waktu agar tidak mengganggu aktivitas utama.
Musti usaha bener-bener nih ...
secara emak doyan ngobrol 😅

Menentukan Telur Merah


Telur Emak sekarang berwarna merah!
Di grup whatsapp Bunda Cekatan Depok kami bercanda menyebutnya sebagai telur bumbu bali atau telur balado .. hahahahha emak-emak obrolannya gak jauh dari makanan dan dapur.

Inilah telur-telur yang akan saya perdalam lagi baik ilmu maupun keterampilannya.
Oh iya saya tambahkan satu telur yakni membuat kue.
Prinsip dasar keterampilan dan ilmu yang dibutuhkan sama seperti memasak hanya beda jenis.
Misalnya sama-sama perlu mengujicoba resep. Maka yang satu uji resep masakan, yang satunya uji resep kue.

Mulai bikin coretan ah..
Apa saja yang saya harus kuasai agar semakin terampil 😊






0 Comments:

Posting Komentar

Haiii.. tanpa mengurangi keakraban, silahkan berkomentar dengan baik dan sopan yaa.. Komentar bersifat spam tidak akan dipublikasi