Sabtu, Oktober 15, 2016

Gak Takut Gagal



Siapaaa yang pernah gemezzz liat anak numpahin minuman...?
apalagi saat lantai rumah baru saja dibersihkan..
grrggrrrhh .. langsung reflek teriak "adeeeekkkk!"
Sebelum berlanjut refleknya,  kita simak yuk pelajaran berharga yang diambil dari Chicken Soup for the soul ini ..

 

Belajar dari Kesalahan

Suatu hari seorang wartawan mewancarai Dr Robert, seorang ilmuwan. "Saya Hudson, reporter dari Real Times" katanya mengenalkan diri seraya menyodorkan mikrofon.
"Apa..apakah ini mikrofon?" tanya Dr Robert sambil menggaruk-garuk kepala.
"ya Pak" sahut sang wartawan "Saya rasa lebih baik jika dapat merekam wawancara ini daripada menulisnya."
"Tetapi mikrofon ini membuatku tertekan.."kata Dr Robert. "Aku merasa seperti sedang bersama polisi atau dalam pemeriksaan pengadilan. Jika mikrofon ini bentuknya kecil dan indah, seperti bunga, aku akan merasa lebih baik, tetapi..atau bagaimana kalau seperti jagung? atau seperti kon es krim?"

Sekarang ganti sang wartawan yang bingung mendengar usulan ilmuwan tersebut.."Tetapi, ini bukan saya yang membuat..???"
"Itulah gunanya ilmuwan" ucap beliau menangapi "Untuk membuat sesuatu menjadi lebih baik"
Sang wartawan pun mengamini dan berkata "Dr Robert, Anda sudah banyak melakukan penelitian, jauh melebihi bayangan kami.. "
"Itu artinya juga harus ada kegagalan" sahut Dr Robert.
 

Rasa penasaran mendorong wartawan itu kembali bertanya
"Dapatkah anda berbagi rahasia dengan kami..apa yang membuat anda terus berkarya tanpa menyerah?"
Ilmuwan ini pun menjawab dengan tenang "Ibukulah yang paling mempengaruhiku"
"Waktu itu aku berumur empat tahun" kata Dr Robert mengawali cerita masa kecilnya.
"Aku membuka kulkas untuk mengeluarkan susu. Karena botol susu itu besar dan berat akhirnya peganganku pun terlepas dan susu itu tumpah. Byurrr.. Lalu tiba-tiba Ibu datang. Aku takut Ibuku akan marah padaku.

Ternyata dugaanku meleset. Seperti biasa, dengan nada yang tenang dan lembut, Ibu berkata "Yaa Tuhan, apa yang telah kau lakukan?Ibu belum pernah melihat lautan susu seluas ini. Sekarang, karena sudah tumpah, kau boleh bermain-main dengan susu ini. Setelah itu, kita bersihkan lantainya." Karena ibu mengatakan begitu, aku lalu menggambar peta dunia dan orang-orangan salju di atas susu dan terus bermain dengannya.
Tak lama kemudian Ibu berkata padaku "Robert, kamu tahu kan setelah selesai bermain, kau harus membereskan semuanya dan mengembalikan barang-barang ke tempat asalnya? Tapi bagaimana cara kita membersihkan ini? Apakah kita akan menggunakan spons? Lap? Atau kain pel? Mana yang paling kau sukai?" Hmmm..kira-kira gimana yaa yang tepat ???? "Spons" kataku. "Bagaimana membersihkan susu dengan spons?" tanya Ibu kembali. "Spons akan menghisap susunya lalu kita memerasnya ke dalam ember" jawabku. "Ide yang bagus" kata Ibu "Ibu akan menolongmu. Kita mulai sekarang?"

Kemudian aku dan Ibu segera membersihkan tumpahan susu dengan spons. Tak lama lantai pun bersih seperti sediakala. Ibu kembali memuji ideku "Tepat seperti yang kau bilang, caranya mudah. Hanya satu hal. Kau gagal mengangkat botol besar susu dengan tangan kecilmu. Bagaimana kalau kita ke halaman belakang dan kau mencoba lagi mengangkat botol berisi air? Jadi kau tahu bagaimana memindahkan botol tanpa menjatuhkan dan memecahkannya" usul Ibu.
Sungguh suatu pelajaran yang amat berkesan bagi Dr Robert. Ia berkata "Setelah itu, aku belajar bahwa kita dapat memindahkan botol itu dengan aman, jika memegang leher botolnya. Itu mirip dengan eksperimen ilmiah kan? Pengalaman tadi mengajariku bahwa aku tidak perlu takut menghadapi kegagalan"
*****

Masalah yang sering kita jumpai di rumah kaan..
Kadang kalo pas lagi bete bin cuapekkk, terus anak nambahin kerjaan dengan numpahin minuman or bikin rumah berantakan gak karuan... Hiiiii tanduk nongol semuaaa

Ngerti sih..kata teorinya kalo ortu suka marah tuh anak bisa ga pedean. Tapi kalo udah begini..pengertian itu nguap ke laut..
Bisa gak yaa kayak Ibunya Dr Robert? Tetep cool gak kebawa emosi, bisa ngajakin anak membuat pilihan penyelesaian masalah, dan mendorong anak mencari cara yang tepat...jadi gak cuma bentak-bentak atau ngambil alih kerjaan sambil ndumel..
Aaah pasti bisa kalo kita mau ngusahain yang terbaik..
Dan kalo menurut saya sih, yang namanya emosi biasanya gak lepas dari kondisi keimanan. Kalo lagi deket sama Allah, hati rasanya lapaaaang banget. Biar kata ada yang nyebelin selangit, hati bisa tetap tenang ngadepinnya. Memandang sesuatu juga lebih bisa melihat segi yang positif. Jadiiii berdoa memohon sama Allah juga gak boleh dilupain..biar bisa jadi ortu yang bijak.
Mau Bu?

0 Comments:

Posting Komentar

Haiii.. tanpa mengurangi keakraban, silahkan berkomentar dengan baik dan sopan yaa.. Komentar bersifat spam tidak akan dipublikasi