Sabtu, Oktober 15, 2016

Story Telling Competition






Biar keren judulnya pakai bahasa Inggris.. Isinya mah tetep bahasa Indonesia.. Ahahaha ketauan gak pinternya deh :P  Iya, ini cerita tentang si ragil yang tetiba sepulang kursus bilang "Ibu, aku boleh kan ikutan lomba story telling" weleehh surprise juga.  Secara biasanya emak yang bujuk-bujukin ikut lomba. Alhamdulillah "boleh dooong"

Mulailah setiap hari si ragil berlatih. Dimulai dengan menghapal materi lomba. "Kata miss musti diapalin.. Nanti ibu ajarin nadanya yaa"pinta si ragil. "Oh bisa. Adek mau nada apa? Dangdut? Kerocong? Jazz?" langsung deh ngadu sama ayahnya "Ayaaaah.. ibu tuuuu.. gak seriuuuusss" Ahahaha puasss ngegodain #emakiseng. "Tenanglah Dek.. Pasti diajarin. Gini-gini Ibu pas seumuran adek, juara 1 prosa sekecamatan" "Emang Bu? Hadiahnya apa? Dapet uang ga?" tanyanya ingin tahu. "Gak Dek.. Dapet piagam doang. Gitu juga udah bangga rasanya". "Ooo..."sahut si ragil.. keliatan berusaha mencerna kenapa gak dapet duit seneng.


Anak-anak memang lebih mudah menakar nilai sesuatu dari hal yang real alias terlihat mata. Seperti mainan atau uang.  Bangga dan bahagia pada hasil yang abstrak alias tak bisa disentuh secara fisik, bukan perkara mudah namun bisa diajarkan. Misalnya ketika menolong orang lain. Gak selalu dapat balasan berupa benda kan.. Seringkali hanya ucapan terimakasih. Atau malah yang ditolong langsung ngeloyor pergi. Dari sini anak-anak bisa kita ajarkan untuk mementingkan nilai dari apa yang dilakukan, bukan apa yang didapat. Bahwa menolong orang itu menyenangkan, menjadikan orang lain mendapatkan kemudahan itu menyenangkan, dan balasan yang lebih menyenangkan dariNya pun ada.

Begitu juga dengan lomba. Nilai yang ditanamkan pada anak-anak saat mereka mengikuti lomba bukan sekedar "kalah atau menang itu biasa", yang konotasinya cenderung ke cuek,  tetapi juga rasa bangga karena sudah berani mencoba. Rasa ini akan mendorong untuk mencoba dan mencoba lagi. Dalam kehidupan nyata juga penuh dengan lomba kan.. Berlomba mencari rejeki, berlomba dalam kebaikan, berlomba menjadi ahli surga..
Tanggung jawab adalah nilai lain yang bisa diajarkan. Udah memutuskan mau ikut lomba, berarti harus bertanggung jawab dengan cara disiplin berlatih mempersiapkan diri sebaik mungkin. Mulai dari penguasaan materi sampai menjaga kesehatan. Alhamdulillah si ragil tanpa perlu sering-sering saya ingatkan (dan memang sengaja tidak mengingatkan) sering berlatih sendiri. Kadang sambil main, sambil tiduran,atau meminta saya dan kakak-kakaknya melihat ia berlatih. Memang anak-anak yang memutuskan sendiri lebih mudah dilatihkan untuk bertanggung-jawab. Meski pun demikian tanggungjawab yang diajarkan tetaplah harus diusahakan sampai pada anak-anak sebagai bagian dari kesadaran, bukan beban.

Berempati pada orang lain pun menjadi nilai yang dipelajari anak-anak. Dalam lomba, anak-anak tidak selalu ada di urutan awal atau sebaliknya. Di sini, anak-anak belajar berempati dengan peserta yang sedang tampil. Gak mudah lho.. Apalagi rentang konsentrasi anak-anak biasanya masih belum panjang. Ada yang bawaannya pengen main, pengen ngemil atau ngobrol (eh ini mah emak-emak juga masih ya.. Qeqe sibuk ngobrol sendiri sampe musti diingetin pake toa). 
Terakhir, anak-anak belajar menerima hasil usaha yang mereka lakukan.  Setelah gilirannya tampil, saya tanya ke si ragil, "Gimanaaa rasanya Dek?" "Aduh aku banyak yang lupa"jawabnya. "Soalnya orangnya banyak aku jadi deg-degan padahal latihan aku udah apal" hehehe.. "Iya gitu Dek, kadang pas tampil gak sesuai sama latihan ya., tapi jadi pengalaman adek kan.. Gimana tampil depan orang banyak, ada juri.. Ih gak semua anak ngalamin loh Dek. Grogi mah wajar. Kan baruu... Apa pun hasilnya kita terima yaa " "iya" jawabnya sambil ngusek-ngusek rambut sendiri.

Karena hasil pengumumannya lamaaa banget, akhirnya kami pulang. Pekan berikutnya, saat si ragil masuk ruangan les, ms corry dateng ngasih tau kalau si ragil juara ke 5 dan dapat hadiah uang. Alhamdulillah..yeaaayyyy.. !! "Jangan lupa fee ibu yang udah ngajarin ya deeek..." goda saya. Si ragil cuma nyengir.
Lebih dari uang yang udah kamu dapat Nak.. Congratulation!

0 Comments:

Posting Komentar

Haiii.. tanpa mengurangi keakraban, silahkan berkomentar dengan baik dan sopan yaa.. Komentar bersifat spam tidak akan dipublikasi