Di pertemuan terakhir dengan si mbarep saat liburan, wajahnya masih terlihat kaku menahan pikiran. Bicaranya masih pelan dan tanpa senyum. Saya tahu ia sedang berusaha keras beradaptasi dengan lingkungan asrama. Hal yang mungkin mudah untuk mahasantri lain. Bertemu teman baru yang berbeda tipe, ritme asrama, dan perkuliahan adalah tantangan besar baginya setelah sekian lama 24 jam bersama kami.
"Senyumlah Nak! " tulis saya di instan messenger.
Si Mbarep hanya membalas dengan ikon jempol.
"Senyum itu meringankan beban hati. Asal jangan senyum-senyum sendiri"canda saya.
"Iya" balasnya singkat.
"Eh ibu lagi buka bukunya Ustadz Syafii Antonio nii yang "Muhammad The Greatest Inspirator & Motivator". Ada juga tentang senyum. Mau Ibu tulisin di sini?"
"Boleh" balasnya singkat lagi.
"Tersenyumlah ketika bertemu dengan saudara kalian, dan itu termasuk ibadah" (HR At Tirmidzi)Jika senyum tulus itu bernilai ibadah maka pasti ada sesuatu dalam senyuman yang membuatnya begitu utama.
Apalagi Rasulullah SAW sendiri selalu menghiasi wajahnya dengan dengan senang tersenyum kepada siapa saja.
Jarir bin Abdullah Al Bajli berkata "Tidaklah Rasulullah SAW melarangku (untuk masuk ke rumahnya setelah aku minta izin) sejak aku masuk Islam, dan tidaklah beliau melihatku, kecuali beliau selalu menampakkan senyum di depan wajahku"
Rasulullah SAW senang bersikap demikian karena keutamaan-keutamaan yang terkandung di balik senyuman. Diantara keutamaan di balik senyuman yang tulus adalah tumbuhnya perasaan senang di hati yang menerimanya. Bisa jadi, rasa senang tersebut lebih besar ketimbang menerima sesuatu yang bersifat materi.
Senyum itu bisa menjadi stimuli antar pribadi.
Motivator Jonatan Saturo mengatakan,
"Kebanyakan masalah tidak bisa diselesaikan karena wajah yang tidak tersenyum."Orang yang menghiasi wajahnya dengan senyuman juga akan menjadikan dirinya tampil lebih menarik, serta menimbulkan persepsi kebaikan seperti mengundang persahabatan, rasa hormat, dan pengendalian diri.
Lagi-lagi si Mbarep memberikan ikon jempol.
Senyumlah Nak!
Bukan untuk menyembunyikan..
Apalagi bertopeng
tetapi untuk kebaikan hati kita jua..
0 Comments:
Posting Komentar
Haiii.. tanpa mengurangi keakraban, silahkan berkomentar dengan baik dan sopan yaa.. Komentar bersifat spam tidak akan dipublikasi