Ragil : "Iya nanti" sambil terus main game di handphone
Lain waktu..
Ibu : "Dek, bantuin Ibu dong.."
Ragil : "oteweee" tapi tetap tak bergerak, matanya terus menatap layar handphone yang menampilkan seorang youtuber sedang membahas trik game
Ibu : "Deeeekkk...!" suara Ibu mulai meninggi 😤
Ragil :"iyaaaa..iyaaaaa.. "
Harus mulai lebih perhatian nih .. handphone mengalihkan dunia anak-anak.
Sampai makan saja harus berkali-kali diingatkan.
Dulu mereka tidak terlalu lekat.
Saya perhatikan justru saat mulai bersekolah di luar rumah malah menjadi akrab dengan handphone.
Apalagi tugas sekolah, komunikasi dengan teman dan guru, pengumuman, banyak dilakukan via handphone.
Eh jadi nyalahin tugas sekolah yah 🙈
Yang pasti harus ada yang diperbaiki lagi.
Ibu : "Adek kalau nonton youtube atau main game menikmati banget"
Ragil :"Iyalah.."
Ibu : "Handphone itu utamanya buat main game atau komunikasi ya?"
Ragil : "Dua-duanya" (sambil nyengir)
Ibu : "Oh gitu.. setahu ibu manfaat utamanya buat komunikasi. Sudah tambah besar, pilih kegiatan yang bermanfaat ya Dek"
Ragil : "Game juga bermanfaat. Bikin aku seneng sama nyenengin yang bikin game.. kan gamenya dimainin"
Ibu : "Lebih asik lagi kalo manfaatnya gak buat satu atau dua orang. tapi banyak orang"
Ragil : "Iya"
Ibu : "Kita pilih kegiatan yang bermanfaat ya"
Pembicaraan tentang memilih kegiatan berhenti. Begitu juga kegiatan bersama handphone. Tetapi keesokan harinya kembali seperti semula.
Sepulang sekolah sibuk dengan handphone.
Sampai kaos kaki pun tak dilepas.
Berarti belum mengena obrolannya.
Atau mungkin sedang berproses?
Sampai suatu malam. di wag United 1 IIP Depok ada seorang ibu yang berbagi tentang penggunaan gadget di rumahnya. Alhamdulillah sekarang anak-anaknya sudah lepas dari ketergantungan dengan gadget. Katanya ini berawal saat ia mendengar cerita anak teman sekantornya yang baru berusia 5 tahun mengalami buta sementara akibat terlalu lama terpapar gadget. Saya langsung teruskan cerita ini ke anak-anak. "Emang bener Bu? mana coba aku baca tulisan (chatt)nya"
"Baca aja"
"Kalian juga harus hati2. Keseringan melihat hape memang bisa bikin bola mata kering. Makanya ibu ingetin terus. Gak pengen kalian begitu.. gak bisa lihat gimana coba.. gak bisa sekolah, ketinggalan pelajaran. Sekarang ibu batasi aja ya pakai hapenya.. kalian juga lagi UAS kan.."
"Iya deh.." jawab si Ragil.
Alhamdulillah..
Sekarang anak-anak lebih mudah bekerjasama dan mematuhi jadwal penggunaan handphone.
Kadang masih ada sedikit protes "Ibuuu kayak di sekolah aja sama bu Guru"
Dan saya menjawab kalem "Kan buat kebaikan kalian juga.." 😊
Semakin bijak menggunakan handphone ya?
0 Comments:
Posting Komentar
Haiii.. tanpa mengurangi keakraban, silahkan berkomentar dengan baik dan sopan yaa.. Komentar bersifat spam tidak akan dipublikasi