Sabtu, Februari 27, 2021

Seri Memimpin Ala Emak : Kenali

Suka mengamati.  Itu yang sering saya lakukan dalam bergaul. Bukan kepo yang gimana gitu yaa.. tapi  mengamati ini dengan maksud saya bisa memberikan respon yang tepat. Walaupun tetap saja kadang meleset..hehehe.
Saya ingat hal ini sudah saya lakukan sedari kecil. Bisa berbicara lebih lancar dengan teman-teman yang sudah saya kenal.  Tetapi saat bertemu dengan orang baru, saya seperti butuh memanaskan mesin perkenalan dulu. Yang repotnya kalau pas sudah akrab eh ternyata harus berpisah. Wwkwkwk telat. 
Sampai dewasa kadang masih terjadi demikian. Senjata utama yang saya keluarkan : senyum aja lebih banyak :D

Dalam memimpin, seorang pemimpin pastilah perlu mengenali tipe orang-orang yang ada dalam timnya. 
Umm.. si A ini gimana yaa? kok ngerjain tugasnya agak lambat?
Kalau si B.. duh kok baperan..
Ada banyak pembagian tipe manusia yang bisa kita pelajari agar sebagai pemimpin bisa memberikan tugas dan reaksi yang telat.  Misalnya berdasarkan minat dan bakat seperti yang banyak ditawarkan sekarang atau menjadi syarat sebelum seseorang bergabung dalam organisasi atau tim. Namun yang saya ingin angkat kali ini secara khusus berdasarkan tipe kepribadian, yang disampaikan oleh Florence Litatuer dalam bukunya Personality Plus yakni Sanguinis, Melakolis, Koleris dan Plegmatis. Sudah pernah mendengar tentang hal ini? saya tuliskan sedikit klasifikasi yang dibuat Florence tentang tipe kepribadian ini.

Sanguinis Populer
  • Emosi : Kepribadian yang menarik; Suka berbicara; Menghidupkan pesta; Rasa humor yang hebat; Ingatan yang kuat untuk warna; Secara fisik memukau pendengar; Emosional dan demonstratif; Periang dan penuh semangat; Penuh rasa ingin tahu; Baik di atas panggung; Lugu dan polos; Hidup di masa sekarang; Mudah diubah; Berhati tulus; Selalu kenakak-kanakan
  • Pekerjaan : Sukarelawan untuk tugas; Memikirkan kegiatan baru; Tampak hebat di permukaan; Kreatif dan inovatif; Punya energi dan antusiasme; Mulai dengan cara yang cemerlang; Mengilhami orang lain untuk ikut; Mempesona orang lain untuk bekerja
Melankolis Sempurna
  • Emosi : Mendalam dan penuh pikiran; Analitis; Serius dan tekun; Cenderung jenius; Berbakat dan kreatif; Artistik atau musikal;Filosofis dan puitis; Menghargai keindahan; Perasa terhadap orang lain; Suka berkorban; Penuh kesadaran; Idealis
  • Pekerjaan : Berorientasi jadwal; Perfeksionis standar tinggi; Sadar Perincian; Gigih dan cermat; Tertib dan terorganisasi; Teratur dan rapi; Ekonomis; Melihat masalah; Mendapat pemecahan kreatif; Perlu menyelesaikan apa yang dimulai; Suka diagram, grafik, bagan, daftar
Koleris Kuat
  • Emosi : Berbakat pemimpin; Dinamis dan aktif; Sangat memerlukan perubahan; Harus memperbaiki kesalahan; Berkemauan kuat dan tegas; Tidak emosional bertindak; Tidak mudah patah semangat; Bebas dan mandiri; Memancarkan keyakinan; Bisa menjalankan apa saja
  • Pekerjaan : Berorientasi target; Melihat seluruh gambaran; Terorganisasi dengan baik; Mencari pemecahan praktis; Bergerak cepat untuk bertindak; Mendelegasikan pekerjaan; Menekankan pada hasil; Membuat target; Merangsang kegiatan; Berkembang karena saingan
Plegmatis Damai
  • Emosi : Kepribadian rendah hati; Mudah bergaul dan santai; Diam, tenang dan mampu; Sabar, baik keseimbangannya; Hidup konsisten; Tenang tapi cerdas; Simpatik dan baik hati; Menyembunyikan emosi; Bahagia menerima kehidupan; Serba guna
  • Pekerjaan : Cakap dan mantap; Damai dan mudah sepakat; Punya kemapuan administratif; Menjadi penengah masalah; Menghindari konflik; Baik di bawah tekanan; Menemukan cara yang mudah
Seseorang bisa saja memiliki campuran dari tipe kepribadian ini dan ada yang lebih menonjol.  Dibalik semua nilai positif yang dimiliki oleh masing-masing tipe ini ada yang perlu kita cermati.  Misalnya orang dengan kepribadian Sanguinis dituliskan punya antusiasme dan bisa menularkannya kepada orang lain. Orang dengan tipe Sanguinis dibutuhkan agar suasana tim tetap terjaga semangatnya.  Namun di satu sisi tidak Sanguinis tidak begitu suka diburu-buru dengan sesuatu yang terjadwal sehingga harus sering diingatkan agar menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.  Orang Sanguinis juga suka sekali bercerita dan kadang mengulang-ulang tanpa menyadari bisa jadi orang lain yang mendengarkannya akan merasa bosan sehingga perlu pula menahan diri. 

Tipe kepribadian ini bukan untuk mengkotak-kotakkan seseorang. Juga tipe-tipe lain misal berbakat dalam bidang tertentu sementara yang lain tidak berbakat.  Justru ketika bisa ditempatkan dalam posisi yang tepat akan membuat tim akan semakin hebat karena saling melengkapi. Pekerjaan tim pun menjadi lebih efektif sehingga peluang mendapatkan hasil yang memuaskan semakin besar.

Ngomong-ngomong. kamu masuk tim yang mana? 

Seri Memimpin Ala Emak : Awal Mula

Ingin berbagi pengalaman ah di blog ini, seputar memimpin. Saya ingin menjadikannya sebuah seri tulisan Seni Memimpin Ala Emak.  Alhamdulillah Allah ijinkan beberapa kali memimpin sesuatu.  Mulai dari SD sampai sekarang.  Eh bukan yang terus-terusan juga ya .. hehehe ada masanya masing-masing. Dan bagi saya tantangan satu masa menjadi pijakan tantangan masa berikutnya.  Demikian juga dalam memimpin. Dalam menghadapai tantangan saat ini saya kadang merecall juga pengalaman memimpin di masa lalu agar lebih baik di masa kini.

Pengalaman memimpin saya pertama kali saat kelas 5 SD, menjadi ketua kelas. Saya sudah lupa kenapa ya waktu itu terpilih menjadi ketua kelas? rasanya sih ditetapkan oleh wali kelas, sampai kelas 6 SD.  Memimpin pada masa ini saya merasa lebih pada menjaga agar suasana kelas tetap tertib seperti pesan guru. Termasuk menjaga agar kelas tidak berisik saat guru memberikan tugas di kelas lalu beliau meninggalkan ruangan. Kalau ada yang berisik saya catat..hahahhaha. Berasa jadi pengawas. 
Tetapi dari sini saya belajar untuk bertanggung jawab, menjaga tim (dalam hal ini teman satu kelas) dan bekerja sesuai aturan.
 
SD bagi saya juga  menjadi masa pertama kali saya dipantik dalam kreatifitas berpikir.  Secara rutin sekolah mengadakan lomba 17 Agustusan antar kelas. Di kelas enam, lomba yang dibuat adalah drama yang melibatkan satu kelas. Kebayang yaa.. satu kelas isinya 40 orang lebih. Sebagai ketua kelas saya merasa ini menjadi tanggung jawab saya agar kelas saya kompak dan tentunya menang. 
Saya mulai dengan membuat naskah drama berlatar belakang perang melawan Belanda lengkap dengan berbagai intriknya dan karena saya suka menyanyi, ada beberapa adegan yang disisipin dengan lagu sebagai penguat adegan.  Berikutnya saya membuat pembagian peran, siapa yang menjadi pejuang dan siapa yang menjadi kompeni Belanda.  Saya sampaikan ide ini kepada teman-teman lalu kami berdiskusi, dan mulai berlatih. 
Sebagai pemimpin saya belajar mengarahkan, menerima perspektif orang lain, dan memimpin diskusi.
Sampai tibalah hari yang mendebarkan, giliran kami tampil!
Entah karena deg-degan atau terbawa suasana, dramanya lebih hidup karena semua menghayati perannya.. sampai ada adegan menangis juga.
Ketika diumumkan hasil lomba drama, yeaayyyyy kelas kamilah juara pertamanyaaa

Pengalaman berikutnya menjadi ketua kelas, saat duduk di bangku kelas 1 SMA.  
(Sebenarnya saat duduk di kelas 1 SMP saya juga terpilih menjadi ketua kelas tetapi wali kelas saya, seorang guru agama, berpendapat bahwa ketua kelas harus laki-laki (tetapi tidak beliau sampaikan secra jelas saat itu) jadi diulang sampai 2 kali dan terpilih seperti yang beliau inginkan).
Berbeda lagi tantangan yang saya hadapi.. 
Di kelas itu dari yang alim sampai yang suka berantem ada.
Haduuuhhh deg-degan juga.  Gaya mencatat yang berisik udah pasti gak bisa dipakai.
Pernah suatu ketika saat jam kosong, saya sedang di mushola, ternyata teman sekelas ada yang berkelahi dan ada yang mengancam dengan mengeluarkan pisau.  Alhamdulillah bisa selesai dengan damai. Yang pasti saya langsung diinterogasi juga oleh guru.
Dari sini saya belajar tanggung jawab yang lebih besar dan harus siap menanggung segala hal yang terjadi dalam kepemimpinan.

Di masa kuliah meski dalam bentuk yang lebih kecil, saya mendapat beberapa amanah memimpin juga. Juga ketika setelah menikah. Saya pernah memimpin sebuah kepanitiaan yang awalnya banyak orang meragukan bahkan ditambah bumbu sinis bisa terlaksana. 
Di postingan lain akan saya selipkan ceritanya, in syaa Allah
Kalau dituliskan sekarang bisa panjaaaang..
Sementara cucian piring kotor sudah memanggil-manggil :D 

Rabu, Februari 24, 2021

Self Leadership

Dimana-mana tak ada sekolah pemimpin
Tak ada ijazah pemimpin
Pemimpin tidak bisa dicetak atau di SK-kan
Sebab pemimpin itu tumbuh di lapangan, 
yakni setelah berinteraksi dengan masyarakat.
Bila seseorang memang berbakat menjadi pemimpin 
dan mendapat tantangan..
ia akan menggunakan seluruh kemampuannya dan ilmu yang dikuasainya
untuk menghadapi tantangan itu
- Muhammad Natsir

Berdasarkan beberapa artikel yang saya baca, ada beberapa teori tentang bagaimana cara seseorang menjadi pemimpin. Ada yang mengatakan seseorang menjadi pemimpin karena sudah bakat alaminya demikian (leaders are born, not made).  Ada yang mengatakan seseorang menjadi pemimpin karena mendapat lingkungan yang tepat dan juga ilmu yang mendukung (leaders are made, not born).  Namun ada pula yang mengabungkan keduanya, memiliki bakat dan memang juga mendapat kesempatan untuk mengasah kemampuannya sebagai pemimpin. 

Mungkin saja setiap teori ini ada benarnya.  Tapi apa yang sudah Rasulullah Muhammad SAW sampaikan dan contohkan sungguhlah suatu yang paling tepat menggambarkan bagaimana seseorang menjadi pemimpin yakni Ibda' bin nafsik, dimulai dari diri sendiri (HR Muslim dan Abu Dawud).  Inilah self leadership.  Ketika seseorang menyadari dan berusaha menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri maka memiliki bakat atau tidak, mendapatkan ilmu atau tidak, bukan menjadi sebuah tolok ukur utama karena menjadi pemimpin adalah keharusan.

Dr Syafii Antonio dalam bukunya Muhammad SAW The Super Leader, Super Manager memberi perumpamaan yang gamblang sekali tentang self leadership ini.  
Ketika Anda duduk di kursi (tubuh, pikiran dan emosi) Anda tidak dapat mengamati kursi itu secara keseluruhan, juga tidak dapat mengatur kursi tersebut
Sebaliknya kursi itulah yang mengatur Anda.  Untuk mengamati kursi itu Anda harus berdiri dari kursi itu.  Artinya Anda harus meyakinkan bahwa Anda bukanlah kursi itu.  Ketika Anda telah menyadari ini, dapat terpisah dari kursi itu, dan kemudian Anda dapat mengaturnya, memindahkan, dan memimpin kursi itu ke arah yang Anda inginkan. Dengan demikian Anda menjadi penguasa dan pemimpin kursi itu

Kemampuan bertahan secara alami, begitu indah telah Allah berikan pada seluruh makhlukNya dengan cara yang berbeda-beda. Termasuk manusia. Dan memiliki self leadership termasuk dari cara manusia agar bisa bertahan dan menjalani kehidupan ini dengan lebih baik. Tantangan utama justru datang dari diri sendiri.  Jika memimpin orang lain kita bisa dengan mudah mengoreksi tugas orang lain tetapi pada diri sendiri kita kadang lalai melakukan self correction.  Juga untuk perencanaan.  Lebih mudah merencanakan dan memastikan agar terlaksana sesuai jadwal pada saat memimpin orang lain dibanding pada diri sendiri.  Sehingga bagaimana bisa menguasai diri menjadi kunci penting. Dan Dr Syafii Antonio pun mendefisikan leadership sebagai berikut

Leadership adalah suatu cara berpikir (way of thingking), merasakan (feeling), dang memfungsikan (functioning) sebuah cara hidup (way of life), dan cara menjadi (way of being) yang transformatif 

Dari sini kita dapat menarik kesimpulan bahwa leadership memiliki makna yang lebih luas sekali tidak hanya memimpin orang lain.  Dan saya menggarisbawahi kata transformatif.  Artinya leadeship itu membawa perubahan. Pada self leadership demikian pula, seharusnyalah membawa perubahan ke arah yang lebih baik. 



Selasa, Februari 23, 2021

It's Time To Be A Speaker

 Jadi Speaker!

Sempat meragu karena beberapa pertimbangan tetapi akhirnya saya memutuskan tetap menjadi Speaker.  Setelah mengisi form Speaker Hexagon City Virtual Conference langsung saya sampaikan ke seisi rumah bahwa saya akan menjadi Speaker lengkap dengan waktunya. Di sela-sela amanah sebagai Mardika dan amanah utama lainnya saya mulai membuat persiapan, dimulai dari memilih materi. Mau demo masak duh kok kayaknya ribet yaa.. kalau begitu kira-kira apa ya yang dibutuhkan oleh hexagonia? Ah saya teringat challenge yang saya buat untuk para co house dan cluster leader. Kalau begitu saya buat saya materi tentang memimpin ^^

Oke pilih materi dan siapkan eflyer dulu


Iyessss.. Memimpin ala Emak di Dapur adalah tema yang saya pilih.  Mengapa bersetting dapur? ya karena saya berasal dari Cluster Ratoe Dapur dan menurut saya dapur adalah tempat yang akrab bagi sebagian besar ibu. Saya berharap analogi dapur ini akan memudahkan pemahaman peserta bahwa menjadi pemimpin itu gak serumit yang dibayangkan meskipun sudah pasti bukan pekerjaan yang kecil tanggung jawabnya.  Saya membuat quote khusus untuk ini 

 

Setelah mengisi form saya mengumumkan pada seisi rumah bahwa saya akan menjadi speaker.  Pada gendhuk saya meminta bantuannya untuk mengingatkan list apa saja yang harus saya siapkan untuk keperluan zoom, pada si ragil saya meminta bantuannya mensetting hape untuk dijadikan kamera zoom dan pada mbarep, saya meminta kerjasamanya untuk mengkondisikan rumah.  Hahahaha semua dikerahkan.  Alhamdulilah mereka dengan sigap membantu ibunya.  Sampai hari giliran saya pun tiba. Semua materi sudah siap, luruskan niat, Bismillah.

Satu per satu materi disampaikan.  Materi ini sebenarnya lebih banyak berdasarkan pengalaman pribadi yang kemudian saya tambahkan juga dengan beberapa referensi. Tak banyak yang ikut dalam zoom ini tapi tak mengapa. Allah memberikan takaran yang tepat kepada siapa saja saya berbagi.  Tak terasa 15 slide pun tersuguhkan.  Ada beberapa pertanyaan yang masuk dan alhamdulillah semua terjawab dengan lancar. 
Dan selepasnya saya mendapat testimoni dari mak Netty Asria

Sejatinya banyak yang dilakukan oleh emak dari dapur. Memasak ternyata bukan hanya untuk keperluan isi perut. Dari memasak banyak filosofi yang didapat. Salah satunya yg tidak terpikir oleh saya, bahwa dari proses memasak sejalan dengan dengan proses memimpin. 
Dari yang sederhana tersimpan hal yang luar biasa.
Selalu salut dengan mak far. Dari kesederhanaannya tersimpan hal luar biasa. Pernah menjadi mentor saya dan akan selalu menjadi menjadi mentor saya.
Terimakasih banyak pencerahannya mak far. Semoga menjadi amal jariah untuk mak far ... Barakallah

Maa syaa Allah
Wa Barokallah fiik

Sesungguhnya saya hanyalah perantara dari kebaikan ilmu yang Allah titipkan kepada saya untuk dibagikan lagi kepada yang lain. 




Senin, Februari 22, 2021

Ada Apa denganmu, Perasaan?

Mengikuti beberapa kelas di Hexagon City tentang self care, menyimak kajian, sepertinya cukup berefek pada saya untuk lebih memperhatikan perasaan dan pikiran. Dan pagi ini rasanya ingin duduk di pojokan sebentar.. Saya sampaikan ke teman satu tim, "aku melipir dulu ya".  Alhamdulillah ia mengerti.   Alhamdulillah besok ada pesanan nasi bungkus juga. Jadi saya punya pengalih yang produktif sambil mencoba menelusuri jejak rasa..

Kenapa ya kok uring-uringan?
Suara-suara di hati saya masih saja protes begini dan begitu..
Kenapa ada rasa gak dihargai?
Kok saya jadi minta dihargai begini ya?
Haduh kok saya sombong,  
Ada rasa ingin diakui apa yang diberi , 
Lalu mengapa saya tidak mengikhlaskan?
Astaghfirullah..
Padahal  yang saya miliki sejatinya bukan milik saya sendiri
Dan jika ada kebaikan yang saya berikan sejatinya pula berasa dari kebaikanNya

Sambil memasak saya mendengarkan Ngaji Filsafat yang mengangkat tentang Semar, Sang Ponokawan. Penah dengar tentang Semar? itu lho tokoh dalam wayang digambarkan badannya besar, seperti membungkuk. Tangan kanan ke atas, tangan kiri ke belakang.  Saya baru tahu ternyata itu ada makna simbolis di balik posisi tangan yang demikian, menunggu anugerah dari. Allah tetapi jika sudah diperoleh dibagikan ke bawah. Termasuk anugerah Allah yakni kepintaran, bakat, kapasitas, ilmu yang kita miliki adalah anugerah dari Allah.  Wajah Semar sendiri terlihat sebagai wajah orang tua namun ia memiliki jambul/kuncung seperti anak-anak.  Ini ternyata juga merupakan perumpaan seorang insan kamil yang mempunyai pikiran jernih seperti anak-anak namun matang seperti orangtua. Mata semar digambarkan berkaca-kaca terus tetapi mulut senyum. Menggambarkan sisi manusia ada sedih dan bahagia.  Warna hitam yang mendominasi gambar Semar sendiri merupakan simbol bumi dimana bumi sifatnya diam meskipun diinjak banyak orang.  Semua kekuatan (air, api, udara, angin) ada di dalam bumi tetapi ia tidak sombong walaupun memiliki banyak ilmu serta kemampuan.  Semua tumbuh-tumbuhan  yang merupakan makanan utama ada di bumi. Manusia yang telah mencapai ilmu bumi, mampu memberi manfaat bagi semesta.

Ada 3 inti ajaran Semar yang masih dipakai sampai saat ini dan menjadi istilah yang umum digunakan oleh orang-orang Jawa. 
1. Ojo Dumeh. Artinya jangan mentang-mentang.
Jangan mentang-mentang kaya lalu sombong. 
Jangan mentang-mentang kuat lalu menyakiti yang lemah
Jangan mentang-mentang berilmu lalu menganggap rendah orang lain. 
2. Eling, dalam Islam kita bisa mengaitkan eling sebagai mengingat akan Allah
3. Waspodo, atau kehati-hatian baik dalam memutuskan sesuatu, dalam bertindak.  

Dan ada 3 sikap mental utama
1.  Tadah, kita tidak meminta apapun. Doa kita hanyalah berisi terimakasih, mensyukuri apapun yang kita capai.
2.  Pradah, ikhlas memberikan apapun yang menjadi potensi kita buat sesama, baik itu ilmu, tenaga, pikiran, ataupun harta
3.  Ora Wegah, alias tidak pilih-pilih.  Entah itu pekerjaan besar atau pun pekerjaan kecil

Alhamdulillah .. 
Hati dan pikiran saya lebih tenang menyimak ini..
Apa yang dilakukan orang lain haruslah tak menjadi pusat perhatian karena yang terpenting adalah apa yang sudah Allah berikan.
Jika Allah tidak menghendaki kita berada di suatu posisi yang menurut kita itu bentuk penghargaan sesungguhnya itulah yang terbaik untuk kita.  
Allah memberikan penjagaanNya yang seharusnya saya syukuri.
Maa syaa Allah satu sudut pandang yang dihadiahkanNya lewat sebuah pengalaman.



 

Senin, Februari 15, 2021

Mengenal Cinta dari Romeo dan Juliet

Melihat tanggalan..eh 14 Februari.  Pantesan aja ada yang posting soal valentin. Emak gak pernah detail merhatiin tanggalan.  Apalagi Valentin.. wkwkwk. Tetapi beberapa hari yang lalu baru saja selesai menyimak Ngaji Filsafat bersama Ustadz Fachrudin Faiz. Yang terlintas dalam pikiran, ternyata penting bagi kita untuk mengenal cinta agar tahu dan bisa menyikapinya dengan bijak.  Apalagi Cinta pada dasarnya merupakan hal yang fitrah, diberikan oleh Allah kepada setiap manusia. 

Materi tentang cinta dari Ngaji Filsafat yang saya ingin ikat maknanya, bahasan novel Romeo dan Juliet.  Banyak yang sudah sering mendengar tentang Romeo dan Juliet  tetapi lewat Ngaji Filsafat ini kita akan mendapat kupasan lebih dalam dan akan saya bagi dalam dua tulisan. 

Diawali dengan  mengenal tipe Cinta

Ada 6 tipe Cinta

  1. Eros, yakni cinta yang dasarnya ketertarikan.  Entah apanya yang membuat tertarik tapi yang pasti dari tampilan fisik. Tidak selalu ganteng atau cantik, tapi bisa juga suara, kelembutan
  2. Mania yakni cinta yang obsesif, cirinya posesif alias ingin memiliki, jealousy, intense, dependency
  3. Ludus, yakni cinta yang hanya untuk senang-senang. Arahya untuk kenikmatan diri tanpa komitmen
  4. Storge, yakni cinta yang mencari kebersamaan, saling membutuhkan
  5. Agape, yakni cinta ilahiah, sifatnya murni. Orang kadang menyebutnya juga sebagai cinta yang mengorbankan diri hanya untuk yang dicintai
  6. Pragma, y jejakni cinta yang realistik
Kisah Romeo dan Juliet  merupakan kisah cinta yang mengangkat tema-tema yang terkait dengan takdir, Kalau dalam pembahasan dunia cinta, ada istilah Star Crosserd Lover yakni sepadang kekasih yang dalam hubungan mereka bertemu takdir buruk, dimana hubungan ini terancam oleh kekuatan-kekuatan di luar diri mereka. Istilah ini terinpirasi dari pandangan astrologis dimana posisi bintang berpengaruh dalam kehidupan manusia.

Pelajaran Tentang Cinta

1. Di mata orang yang merasakan.. Cinta itu sulit didefinisikan
Orang yang pertama kali jatuh cinta pada awalnya mereka pun ragu-ragu.."apakah ini yang namanya cinta?" "apakah cinta ini akan membahagiakan?" "apakah perasaan ini selamanya?"  ini tergambarkan dalam ucapan Romeo
Begitulah cinta, tanpa harus dengan mata bisa melihat jejak keinginannya.  Walau jalan ke arah itu masih terhalang, Ah tak perlu kau katakan sudah aku dengar semua.  Betapa banyak kesusahan disebabkan oleh kebencian, tak terkecuali cinta
Cinta adalah berat dan ringan, terang dan gelap, panas dan dingin, sakit dan senang, terbangun dan terjaga.  Cinta adalah semuanya, kecuali apa arti dia yang sesungguhnya
2. Di mata orang yang tidak merasakan. Cinta itu hal sepele 
Lontaran ucapannyaseringkali mirip dengan apa yang diucapkan oleh sahabat dekat Romeo,
Kau sedang jatuh cinta, pinjamlah barang sebentar sayap dewa cinta, hingga kau pun bisa merasa ringan, sanggup bergerak dan menari
Kau tenggelam dalam cinta, namun asmara membebanimu. Yang sepele jangan diberat-beratkan Romeo.

Romeo, bilang-bilang kepada kami jika kau sudah tidak tahan lagi dalam lumpur; kami akan menarikmu dengan tambang dari lumpur cinta yang di dalamnya kau tenggelam hingga leher.  Lalu kita bikin perapian di siang bolong

Penting bagi kita untuk memahami situasi jiwa orang yang sedang jatuh cinta sehingga bisa memberi masukan yang baik tanpa menyepelekan. 

3. Yang sulit dikendalikan saat  jatuh cinta adalah First Sight (pandangan pertama), yang di luar kontrol kita, sehingga harus diwaspadai karena bisa menjadi gerbang kebahagiaan sekaligus gerbang kesedihan
Digambarkan oleh ucapan Romeo berikut ini
Di antara kerumunan perempuan ia tak ubahnya seperti merpati putih yang mengepakkan sayapnya di tengah kawanan gagak 

4. Cinta : If Its You.  Apapun yang diucapkan oleh orang yang dicinta pasti menawan dan diterima

Dia mengucapkan kata. Terus dan teruslah berkata, bidadari.  Sebab malam ini engkau ratu yang terus berseri dihadapan laksana duta kahyangan bersayap yang mendatangi makhluk yang tak punya daya, hingga matanya memutih disebabkan takjub tak tertanggungkan..  

5. Apapun situasinya, apapun dirinya, akan diterima, dengan kata lain Cinta adalah What Ever You Are

Kalau kau tak suka aku seorang Monteque, maka kukatakan tidak pada nama itu (Romeo)

6. Cinta itu Everlasting, sepanjang jaman sampai akhir tidak akan berubah

Fajar menyingsing, aku ingin kau pergi, tapi aku bagaikan bocah yang setengah hati melepas burung kesayangannya. Aku hanya melepasmu sesaat, lalu merenggutmu kembali dengan seutas tali (Juliet)

Berikan romeoku, jika ia harus mati, ubahlah ia menjadi bintang, buatlah rasi bintang serupa sosoknya.  Wajahnya akan mencerahkan langit malam, sungguh terang hingga dunia melupakan sang surya

7. Cinta itu Derita. Sebagaimana dialami oleh Romeo dan Juliet

Ah begitulah derita cinta, dukanya terus membebani kalbuku. Kau tambah lagi dengan raut sedih yang kau tunjukkan atas dukaku.  Betapa itu hanya mnambah-nambah pedihku.  Cinta adalah keluh kesah yang mengepul jadi asap.  Dan api akan timbul kala asap menguap habis.  Jika ia ditindas maka yang timbul telaga air mata.  Bukanlah cinta demikian? Sebuah kegilaan yang luhur 

Ada beberapa quotes menarik juga yang kita temui dalam buku Romeo dan Juliet dan menjadi pelajaran ketika dikaitkan dengan dunia saat ini..

  • Kebencian memberimu dunia, tetapi cinta memberimu surga. Sering terjadi orang mudah sekali mengumbar kata kebencian sehingga timbul permusuhan, saling sikut untuk mendapatkan harta, jabatan, maupun status sosial. 
  • Jangan berikan cintamu pada seseorang yang tak bisa menghargainya.  Orang yang tidak menghargai cinta itu cuek. Tak perlu memberikan perhatian pada orang yang tak peduli karena akan sia-sia.
  • Cinta anak muda tidak benar-benar terletak dalam hati mereka, namun dimata mereka. Hari ini kita susah mendalam karena media sosial sering menggiring kita dangkal, kelihatannya saja. 
  • Setiap orang memiliki takdirnya, semakin mereka menghindarinya, semakin mereka dalam kesulitan.  Betapa pun kita memiliki alur sendiri. Maka siaplah menerima ketetapan Tuhan pada diri, tetap lakukan yang positif. 
Kita sambung ke postingan berikut yaa.. 
Analisa Cinta Romeo dan Juliet. 
 

 

 

 



 

 



Sabtu, Februari 13, 2021

Menikmati Sajian di Hexagon City Virtual Conference

Periode kedua ini saya masih banyak menjadi bumblebee di beberapa platform. Untuk yang ada rekamannya, seperti di youtube, saya simak di lain waktu.  Topik yang menarik perhatian saya dalam Virtual Conference ini adalah seputar selfcare dan Bullet Journal. Duh yang terakhir ini masih butuh komitmen lebih mengerjakannya.

Malam ini, duduk sejenak, saya mulai memainkan peran sebagai butterfly..

Saya menyimpan tulisan ini untuk diri saya sendiri 

Dear my self, it's important to care your self

Iyalah.. siapa lagi yang paling harus bertanggung jawab dan perhatian pada diri selain kita sendiri. Perbaikan diri harus selalu ada. 

Siang ini saya mendapatkan materi tentang Healing dengan Tazkiyatunnafs dari mbak Radiatul Muslimah.. Dengan seijinnya, saya cuplikan di sini sebagian materi yang disampaikan..

Healing itu apa sih? Barangkali teman-teman sudah nggak asing lagi yah dengan kata-kata ini, tp boleh yah kita memurajaah ingatan kita tentang healing, 😉 yupss, healing itu artinya penyembuhan. Nah, biasanya yang di sembuhkan itu apa yah? Lebih sering dan tepat nya sih "LUKA" yah?

Yess, LUKA adalah hal yang pastinya ingin kita sembuhkan.  jika tidak, luka tersebut akan menganga menambah rasa sakit. 
Pilihan menyembuhkan adalah pilihan yang paling tepat bukan dengan menggerutu dan mengutuk keadaan. Sebab, ianya datang tidak secara percuma melainkan ada mutiara hikmah di baliknya. ❤️
Jika salah satu bagian tubuh kita sakit tentu kita berusaha mencari cara bagaimana agar luka kita bisa sembuh. Tidak  berguna kita ngomel-ngomel atau mengeluh menahan rasa sakitnya, yang kita butuhkan adalah penyembuhan dari luka tersebut agar kita  bisa kmbali beraktifitas seperti biasanya. Namun, prosesnya tentu tidak mudah dan butuh kesabaran. Sama halnya dengan luka batin atau luka hati, kita harus belajar menerimanya, bukan dengan mengutuk keadaan atau diri kita, berandai-andai apalagi.

Lalu bagaimana konsep healing dengan tazkiyatunnafs yang dimaksud?
Tazkiyatunnafs adalah pensucian jiwa. Aktifitas yang mengecek kondisi hati dan perasaan kita. Tazkiyatunnafs memiliki definisi yang luas tp kali ini kita fokus ke healing dengan aktivitas tazkiyatunnafs sebagai sarana dan obat penyembuh pada luka hati atau fisik kita. 
Tentunya kita semua pernah merasa sakit atau terluka. Baik fisik maupun bathin. 
Apa yang kita lakukan jika kita sedang berada di dalam kondisi seperti itu? Jawabnya hanya ada dua. Meratapi atau menerima...
Sebagai seorang muslimah yang beriman tentunya kita memilih untuk menerima. Karena meratapi tak mengembalikan apa yang sudah terjadi. Penerimaan ini seringkali memang agak sulit bagi kita, kita lebih sering mengedepankan perasaan dan kepentingan diri daripada menyadari bahwa semua adalah bagian dari ketetapan Allah. Kalimat " Allah itu nggak adil" seringkali menjadi alasan untuk memenangkan perasaan kita. Ketahuilah teman, Allah itu tak pernah dzalim kepada hambanya, adil itu ketika kita "RIDHA "  atas segala sesuatu yang Allah tetapkan untuk kita.

Manusia mana yang tak berharap agar semua rencana dan harapannya terwujud? Tentu kita semua ingin demikian. Namun, hidup ini adalah sebuah perjanjian kepada Allah sebelum kita lahir. Kita akan menjadikan Allah sebagai Tuhan kita. (QS. Al- a'raf : 172)
Jika sudah demikian artinya kita harus siap melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya.
Sedangkan Allah menciptakan kita dengan tujuan untuk beribadah kepada-Nya (QS. Az-zariyat : 56)

Lalu, bagaimana agar setiap yang kita lakukan itu benilai ibadah? khususnya jika kita sedang terluka? Bagaimana agar luka itu bernilai ibadah? Yang pertama adalah menerima, menerima segala sesuatu yang telah Allah tetapkan untuk kita sebab semua yang datang daripada Allah tidak menyisakan apapun kecuali kebaikan. Asah kesabaran dan keikhlasan kita dengan tazkiyatunnafs agar menjadi teman setia di saat kita terluka.
Yang kedua, bersangka baik kepada Allah. tazkiyatunnafs dengan merenung, bermuhasabah, dan memohon ampun kepada Allah. Katakan hal-hal positif kepada diri kita bahwa Allah ingin kita lebih kuat, Allah ingin menghapus dosa-dosa kita melalui ujian demi ujian ini, dan Allah melihat kita mampu sebab itulah Allah titipkan peluang kesabaran ini. Ketahuilah teman pahala dari " KESABARAN" itu sangat luar biasa. Hadiahnya adalah "SYURGA"  pahalanya tak terbatas dan tak terukur. (QS. AZ -zumar : 10)
-----------------------

Materi yang disampaikan mbak Radiatul ini  saya perhatikan masih terkait juga dengan  materi yang saya dapatkan sebelumnya dari mak Hanifati Nur Sabrina tentang Jurnal Syukur.  Bersyukur juga bisa menjadi salah satu cara healing. 

Keseruan Hexagon City Virtual Conference di Co House

Oh iya keseruan Hexagon City Virtual Conference ini juga terasa di Co House.  Sebagian teman sudah  live di Hexagon City.  Seperti mbak Lia, mbak Linda (co house leader kami) dan mbak April. Topik yang diangkat bukan demo masak tetapi masih berkaitan. Sebagian lagi, masih deg-degan menunggu jadwal (saya amati biasanya yang awal deg-degan tetapi setelah live menjadi ketagihan..hehehe)  Asyiknya semua tetap saling menyemangati dan berusaha duduk paling depan manakala yang lain bertindak sebagai speaker.   Ini memberi warna kebersamaan yang menyenangkan lho!   

Kamis, Februari 11, 2021

Leiden is Lijden : Mental Pemimpin

 "Jadi pemimpin gak boleh baperan" begitu kalimat yang sering saya dengar.  Dan iya, saya menggangguk setuju. Pemimpin itu tombak utama suatu organisasi atau kepanitiaan. Pemimpin yang baperan sudah pasti akan menjadi penghambat. Entah kegiatannya yang berjalan lambat atau malah kepengurusan atau kepanitiaannya menjadi bubar secara teratur. Eh tapi apa iya menjadi pemimpin gak boleh kesal?

Hmm.. tentu saja boleh.  Kesal, adalah suatu hal yang wajar terjadi pada diri kita.  Karena tidak semua hal bereaksi sesuai harapan kan.. Kadang hal sepele bisa membuat kita kesal.  Hanya saja  aksi berikutnya yang perlu kita pikirkan. Larut dalam kesal atau tidak itu pilihan yang bisa kita tentukan sendiri. Yang tidak dapat kita hindari adalah segala pilhan mengandung konsekuensi. 

Bahan soal baper ini terkait dengan mental.  Entah mengapa rasanya kok pas banget lagi berpikir soal pemimpin baperan, saya melihat rak buku, buku Leiden is Lijden karangan Dea Tantyo seperti tersaji untuk saya buka.  Ini salah satu buku favorit saya.  Sudah sejak lama berniat ingin mengikat maknanya. Saya langsung menuju bab pertama dan.. ah ini dia yang saya cari, Leadership Mentality.

Bab pertama ini mengawali pembahasannya dengan "Explore Your Leadership Mentality". Kenapa sih kita perlu mengeksplore mental kepemimpinan yang kita miliki? Jawabannya adalah untuk mendapatkan mental yang kuat karena dengan memiliki mental kuat, seorang pemimpin tidak hanya menemukan jalan tetapi juga memiliki kekuatan untuk melampaui.  Semakin kuat mental, semakin mampu seseorang menghadapi segala tantangan kehidupan, apapun bentuknya.  Termasuk pula menumbuhkan daya tahan yang tinggi.
Ini pas banget dengan yang saya alami. Beberapa kali saya menjumpai suatu peristiwa yang terasa menguji daya tahan saya sebagai seorang leader.  Misalnya ketika ada anggota yang salah paham kemudian menyebarkan kesalahpahamannya ini ke orang lain, dan orang lain tersebut ikut tertular salah paham tanpa mengecek lebih lanjut.  Akhirnya suasana menjadi tidak enak. Menjadi parah ketika kesalahan pahaman ini terus menggelinding. Butuh kesabaran yang lebih untuk meluruskannya kembali.  Kesabaran yang hanya bisa terjadi ketika daya tahan mental dalam kondisi kuat. 

Dea Tantyo mengutip tulisan Lao Tzu .. 
He who controls others may be powerfull but he who mastered himself is mighter
Benar sekali, saat seseorang bisa mengontrol orang lain agar sesuai dengan keinginannya maka akan terlihat orang tersebut memiliki kekuatan.  Tetapi sesungguhnya orang yang bisa menguasai dirinya sendiri jauh lebih kuat lho.. karena orang yang demikian, dalam situasi dan lingkungan sekitar yang sering berubah-ubah, akan lebih bisa mengendalikan keadaan. Mudah baginya untuk kembali on track.
Di sisi lain, kekuatan mental mampu menembus batas kelemahan fisik. Sudah banyak tokoh yang menunjukkan hal ini dan salah satunya adalah Jenderal Sudirman. Siapa yang tak kenal dengan kegigihan pejuang besar Indonesia ini? Namanya dijadikan nama sebuah universitas di Jawa Tengah.  Dituliskan dalam buku bahwa Jenderal Sudirman memiliki penyakit paru dimana paru yang berfungsi hanya sebelah. Terbayanglah kondisi fisik yang demikian. Aktivitas berlebih pasti membuat beliau amat lelah dan bernafas pun tersengal-sengal.  Tetapi hal ini tidak menyurutkan langkah beliau.  Dengan ditandu dan bergerilya, terus memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. 
 
Untuk meningkatkan kemampuan dalam memimpin. kita bisa mengikuti pelatihan atau membaca literatur. Saat ini pelatihan leadership (kepimpinan) menjamur.  Tinggal pilih saja ikut yang mana.  Materi seputar leadership pun  dengan mudah kita jumpai baik secara daring maupun luring. Namun tetap saja  kepimpinan ini kembali pada diri kita sendiri dalam menerapkannya. Menurut M. Natsir, 

Pemimpin tidak bisa cetak atau di SK-kan.  Sebab pemimpin itu tumbuh di lapangan, yakni setelah berinteraksi dengan tantangan di masyarakat.  Bila seseorang memang berbakar menjadi pemimpin dan mendapat tantangan, ia akan menggunakan seluruh kemampuan dan ilmu yang dikuasainya untuk menghadapi tantangan itu 

Saat Anda memutuskan untuk memimpin, yakinlah bahwa magnet diri Anda bergantung pada seberapa kuat mental Anda.  Tak perlu "menjual diri" agar orang mengikuti kehendak Anda, pemimpin yang kokoh akan otomatis dipercaya oleh para pengikutnya.

Kapan-kapan kita bahas bab buku berikutnya ya?

In syaa Allah.. 



 



  

Selasa, Februari 09, 2021

Yes, I'll Join Hexagon City Virtual Conference

 

Alhamdulillah hari ini resmi dibuka Hexagon City Virtual Conference.  Suasana kota mulai menghangat dengan antusias warga menyambut kegiatan virtual conference ini. Ada yang memilih peran sebagai partisipan, butterfly, bumblebee, atau speaker.  Para speaker  ini nantilah yang kmenjadi pembicara di virtual conference.  Bahagia banget, melihat Hexagonia satu per satu berani menerima tantangan. Walaupun awalnya ada yang bilang deg-degan, ragu,mules, wis banyak deh respon awalnya... ternyata.. form yang disiapkan oleh tim formula cepat terisi! Yeaaayyy 

Hari-hari saya sendiri beberapa waktu terakhir lebih banyak pada peran sebagai tim formula yang mempersiapkan Hexagon City Virtual Conference ini.  Ide-ide terus menari-nari.. "Yang pertama dibutuhkan adalah video teaser dan form untuk Speaker" pikir saya.  Dibantu mak Asti (jangan bayangin dipanggil Mak udah tuwir yah..qiqiqiiq.. ini adalah panggilan kami, sesama ibu di komunitas Ibu Profesional Depok), alhamdulillah jadilah video yang.. hwaaa bagus 😍 
 


Sekarang untuk form.. hmm bagaimana ya biar para Speaker mudah memilih jadwal? 
Lalu mak Asti yang baik hati dan tidak sombong ini menawarkan lagi bantuan untuk membuat form..
Duh senengnyaa..
"Tapi nanti ngerapiin spreadsheetnya bukan aku lho ya!"
"Iya, sama mak Lia" jawab saya cepat meskipun belum menghubungi mak Lia. 
Yang penting jadi dulu deh..
Ternyata butuh waktu lama untuk membuat form dan uji coba. Jadilah kami berdua begadang sampai nyaris jam 3 pagi.. 
(sebenarnya sih saya cuma menemani saja begadang .. mau tidur gak enak wkwkwk)
Sambil menunggu, saya membuat header form sajalah..
Juga membuat form untuk konfirmasi speaker ke PIC.

Keesokan harinya.. persiapan untuk Hexagon City Virtual Conference dilanjutkan.  Saya mulai mengontak mak Lia untuk merapikan spreadsheet agar tampilannya lebih nyaman dilihat bagi Hexagonia. 
Saya juga mengontak Manager Community Hexagon City, untuk koordinasi dan mencari PIC bagi platform zoom, whatsaap, dan telegram serta Manajer Communication,  untuk PIC platform youtube, fanpage, dan IG.  Setelah lengkap semua PIC, koordinasi pun dimulai. Saya menyampaikan apa saja tugas PIC. 

Bekerja sama dengan banyak orang seperti ini dan untuk event besar memang butuh komunikasi yang intensif.  Saya berusaha menempatkan seseorang sesuai dengan porsi tugasnya masing-masing.  Kadangkala jika ada halangan dari tim maka saya pun segera turun tangan. 
Ada kejadian mendebarkan soal turun tangan ini..
Saat itu mak Lia sedang sulit dihubungi.
Ada PIC yang melaporkan Hexagonia yang menggunakan platformnya yakin sekali sudah memilih jam untuk LIVE. Tapi di daftar speaker yang dirilis tidak ada pilihan jam yang dimaksud.
Iseng saya cek dan secara manual saya tuliskan jamnya. Hoalaaaa form responnya error sodara-sodaraaa,, buru-buru saya matikan penerimaan form. 
Alhamdulillah setelah utak atik sedikit, form kembali seperti semula.. phewww ..kapoook
Form respon memang sudah dibuat dengan formula tertentu. Data yang masuk tanpa mengikuti rumus tentu berefek pada seisi form.  Sudahlah, gak berani utak atik lagi 🙈

Hari senin, saya mengawali Hexagon City Virtual Conference dengan menjadi partisipan di WAG Erni Arie Susanti (saya memanggilnya teh Erni), yang mengupas tema komunikasi.  Diskusi di WAG berlangsung santai tapi serius.  Kata teh Erni, Ketika kata-kata negatif yang masuk kedalam otak dan diri maka itu akan berpengaruh terhadap konsep diri, Citra diri bahkan akan berdampak  lebih jauh dari terkena penjara mental (mental blocking). 
Ciri-ciri seseorang terkena penjara mental, yaitu prasangka buruk (visualisasi negatif), kata-kata negatif terhadap diri sendiri dan pihak lain, banyak alasan, ketakutan, perasaan bersalah,  kemalasan, rendah diri, dan lain lain. 
Sudah dapat dibayangkan, jika mental blocking terjadi pada seseorang maka dampaknya akan merusak sistim komunikasi intrapersonal (komunikasi ke dalam dirinya). Akhirnya akan mengalami banyak hambatan, bahkan kesulitan dalam berkomunikasi secara interpersonal (berkomunikasi dengan pihak lain). 
Sudah dipastikan seseorang yang tidak mampu berkomunikasi secara interpersonal akan sulit mencapai tujuan hasil akhir dari komunikasi. 
Jadi intinya komunikasi itu diawali dari intrapersona.. all.

Jalan-jalan lagi aaah ke platform lain..
Ma syaa Allah, alhamdulillah.. mendapat ilmu begitu mudahnya..
Tinggal pilih, duduk manis, oleh-olehnya banyaaakkk

Jika kamu membaca tulisan ini belum lewat dari 22 Februari 2021, ikutan yuk!
Klik  https://sites.google.com/view/hexagoncityvc2021






Selasa, Februari 02, 2021

Topi Berpikir

 

Pernah mengalami diskusi yang seperti tak ada ujung pangkalnya, membahas hal yang sama berulang-ulang? Mungkin ini saatnya untuk menggunakan Topi Berpikir.
Six Thingking Hats (Enam Topi Berpikir) adalah sebuah konsep berpikir yang digagas oleh Edward de Bono pada tahun 1985. Menurutnya, kesulitan memutuskan disebabkan kita hanya menggunakan sebagian kecil cara berpikir saja atau seringkali dengan arah yang berbeda.  Misalnya ketika dua orang berdiskusi, yang satu menyatakan metode A yang akan dipakai karena berdasarkan feelingnya ini yang paling baik. Tetapi yang satu lagi menyatakan metode B yang lebih baik. Keduanya tidak bertemu dalam satu titik kesimpulan yang sama. Oleh  karena itu Edward de Bono mengajak kita berlatih dari beberapa sisi yakni informasi, produktifitas, alasan, emosi, kritis dan kontrol yang diumpamakan dengan 6 topi yang berwarna biru, putih, merah, hitam, kuning, dan hijau secara paralel.


sumber : https://www.biggerplate.com/mindmaps/UbvRoAId/six-thinking-hats

Topi Biru

Saat memakai topi biru maka kita akan menyampaikan fokus, gagasan besarnya, menyampaikan agenda yang harus dibahas, waktu pelaksanaan, mengatur proses berpikir. menyampaikan ringkasan dari diskusi bersama topi-topi lain serta menetapkan langkah solusi apa yang harus dilakukan (action)

Topi Putih

Topi putih hanya menyajikan informasi saja, berupa fakta, data, dan grafik.  Ia bersifat netral dan obyektif. Menurut de Bono, data yang diminta memang harus sesuai dan menjadi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada. Misalnya tentang metode tadi, maka yang menjadi pertanyaan manakah metode yang baik, sehingga data yang dibutuhkan seputar metode tersebut secara lengkap. Jika masih ada pertanyaan, harus dicari lagi informasinya. Agar lebih akurat bahkan informasi yang didapat perlu diverifikasi kembali.

Topi Merah 

De Bono menyatakan penggunaan topi merah memungkinkan pemikir mengatakan, "Itu sebabnya saya gak sreg dengan hal ini".  Topi merah membuat perasaan lebih terlihat sehingga bisa menjadi bagian dari peta dan sistem nilai yang digunakan untuk memilih rute di peta pikiran. Bisa saja dengan menggunakan topi merah, berdasarkan intuisi, ada jalan keluar bagi permasalahan yang sedang dihadapi.  Topi merah memungkinkan si pemikir mengeksplorasi perasaan orang lain.  Terkait dengan perasaan ada dua jenis, yakni pertama emosi biasa seperti ketakutan, kecurigaan, dan lain-lain dan kedua, emosi yang terkait dengan penilaian kompleks seperti praduga, intuisi, sensasi, estetika, dan lain sebagainya. 
Dalam sebuah channel youtube, Surya Rachmanuh berpendapat bahwa topi merah ini sebaiknya digunakan sebelum topi putih agar perasaan yang dihadirkan oleh pengguna topi merah sudah berdasarkan data.

Topi Kuning

Pemikiran topi kuning itu konstruktif (tujuannya efektivitas) dan generatif. Darinya muncul proposal konkret dan saran.  Pemikiran topi kuning menangani evaluasi positif sama dengan cara topi hitam menangani evaluasi negatif, yakni menggunakan logika dan memiliki alasan (berdasarkan data). Ia juga mengeksplorasi nilai dan manfaat untuk kemudian menemukan dukungan logis terhadap hal ini.   

Topi Hitam

Berbeda dengan topi kuning, Pengguna topi hitam secara khusus menjadi pemikir dari sisi penilaian negatif, apa adanya namun juga harus menggunakan logika dan memiliki alasan. Pemikir topi hitam menunjukkan bahwa sesuatu yang tidak sesuai pengalaman atau pengetahuan yang bisa diterima.  Pengguna topi hitam menunjukkan mengapa sesuatu tidak akan berhasil (potential problems), ketidaksempurnaan sebuah desain,  juga adanya resiko dan bahaya.  Pemikiran pengguna topi hitam ini tidak harus didebat, karena ini adalah upaya obyektif untuk memasukkan elemen negatif ke dalam peta pikiran. Pemikiran topi hitam dapat menunjukkan kesalahan dalam proses berpikir dan metode yang digunakan.  Ia juga dapat meproyeksikan ide di masa depan, apa yang bisa gagal. Pemikiran topi hitam menghadirkan pertanyaan negatif. Oleh karena itu menurut de Bono topi hitam digunakan setelah topi kuning (yang menghadirkan pemikiran positif)

Topi Hijau
Warna hijau melambangan kesuburan, kesuburan, dan benih.  Dalam pemikiran dengan topi hijau yang kreatif, semua produk yang ada disekitarnya adalah produk kreatif. Dan pencarian alternatif merupakan aspek fundamental dari pemikiran topi hijau.  Pemikiran topi hijau mencoba untuk maju dari sebuah ide untuk mencapai ide baru lainnya.

Oke, sekarang saatnya membuat Topi Berpikir

Pertama kali yang saya gunakan adalah topi biru. Di sini saya tuliskan tantangan yang saya jumpai dalam pembuatan aplikasi untuk project Co House.
Seperti yang sudah saya sebutkan dalam postingan sebelumnya, saya memilih satu software baru dan ternyata saya menjumpai beberapa tantangan seperti data yang belum lengkap, software yang belum begitu saya pahami sehingga perlu untuk dipelajari secara mendalam, serta kendala waktu untuk mempelajarinya. 

Kedua, saya menggunakan topi putih. Pertanyaan yang perlu saya jawab terkait data adalah
  • Informasi apa saja yang saya miliki? 
  • Informasi apa yang hilang?
  • Informasi apa yang seharusnya saya miliki?
  • Bagaimana caranya saya mendapatkan informasi
Maka pemikiran topi putih saya mengatakan saya memiliki data resep dari tim resep dan software yang bisa saya coba. Tetapi data resep tersebut belum lengkap. Sehingga saya harus meminta tim resep melengkapi data tersebut. Caranya dengan meminta pada tim resep. Untuk aplikasi, informasi yang belum saya miliki adalah bagaimana caranya memasukkan data resep tetapi tidak dalam bentuk pdf. Cara saya mendapatkan dengan melalui youtube atau artikel seputar software ini.

Ketiga, menggunakan topi hijau. Hmm pertanyaan yang menantang kreatifitas dalam topi ini meliputi
  • Ada gak ya ide baru dari aplikasi yang sudah saya coba?
  • Kalau masih gak bisa menggunakan software ini, apa yang mau saya lakukan?
  • Ada hal lain yang bisa saya lakukan dari sofware yang sedang saya gunakan?
  • Apa ada ide "out of the box" yang bisa dilakukan?
Wah ternyata gak mudah juga untuk berpikir menggunakan topi hijau ini meski diberi kebebasan penuh berkreatifitas.
Ide yang saya inginkan adalah tampilan yang berbeda daripada yang sudah saya coba.  Saya ingin penikmat aplikasi tidak hanya bisa menggulirkan lembaran pdf tapi juga bisa memilih resep kategori mana yang diinginkan.  Bahkan kalau bisa tinggal tekan gambar saja. Saya juga ingin ada penghitungan otomatis simulasi modal sehingga tinggal memasukkan nominal modal langsung keluar harga jualnya berapa. Ini pasti akan memudahkan pengguna yang ingin berjualan tanpa pusing membuat penghitungan secara manual. Akan semakin keren lagi, karena tujuan aplikasi ini untuk berbagi, maka pengguna bisa login dan input data resep sendiri serta memasukkannya sesuai kategori

Keempat, topi kuning. Saatnya berpikir positif
  • Apa hal positif yang saya dapatkan berdasarkan data yang saya miliki?
  • Skenario terbaiknya yang bisa saya peroleh?
  • Adakah peluang software yang sekarang digunakan berhasil?
  • Apa alternatif yang bisa saya lakukan jika software yang saya sedang kerjakan kembali tidak memberi hasil yang diharapkan?
  • Apakah ada keuntungan yang bisa saya peroleh?
Sekalipun data yang saya dapatkan sekarang belum lengkap, positifnya adalah saya tetap bisa belajar mencoba software.  Setidaknya ketika data sudah lebih lengkap saya hanya tinggal mempraktekkannya saja.  Skenario terbaiknya untuk aplikasi dengan data dalam file pdf sudah bisa dibagikan. Tentu saja peluang software ini berhasil ada. Alternatifnya jika tidak berhasil menggunakan jasa pembuat aplikasi.  Bagi saya sendiri membuat aplikasi membawa banyak keuntungan seperti menghemat biaya dan menambah ilmu.

Kelima, Topi Hitam . Hmm sebentar..
  • Saya harus berhati-hati mengingat waktu yang terbatas. Bagaimana menyikapinya?
  • Adakah konsekuensi negatif jika tidak selesai?
  • Bukankah menggunakan jasa pembuat aplikasi itu mahal?
Oke, saya pun segera membuka lagi satu tab chrome untuk mencari info tentang jasa pembuatan aplikasi. Waaaa baru membaca satu saja nominal yang tampak sudah membuat berdecak, 1-25 juta! Kalau kami patungan dengan uang Hex yang kami miliki masih kurang. Kecuali bisa mendapatkan pembuat aplikasi dengan harga sekitar 300 ribu (jauh banget ya..)
Di sisi lain memang ada keterbatasan waktu. Jika tidak selesai maka konsekuensinya tampilan aplikasi yang dibagikan hanya flat seperti ebook.

Keenam, Topi Merah.
  • Bagaimana perasaan saya tentang ini?
  • Apa yang membuat saya terkesan?
  • Bagian mana yang paling menyenangkan?
  • Firasat untuk pembuatan aplikasi ini?
Sungguh saya senang sekali bisa membuat sesuatu yang berguna bagi orang lain terutama di masa pandemi seperti ini.  Yang membuat saya terkesan adalah aplikasi ini berbeda dengan aplikasi memasak lainnya karena langsung dikategorikan per harga modal. Jadi tidak perlu repot memilih dari sekian banyak resep. Bagian yang menyenangkan adalah manfaatnya yang besar bagi saya sendiri juga. Intuisi saya mengatakan aplikasi ini akan berhasil sesuai tujuan awal.



 Berikut ini adalah hasil diskusi Co Housing