Senin, Maret 04, 2019

Debat


Musim debat. Sepertinya mengalahkan musim durian dan buah-buahan lainnya 😅. Menjelang pemilihan umum makin banyak saja program debat yang ditayangkan. Hampir semua stasiun televisi. Bahkan ada satu program yang durasi debatnya nyaris 3 jam! Maa syaa Allah, saya yang menonton di rumah saja puyeng 😵 apalagi yang hadir.  Eh mungkin berbeda ya, lebih betah menyimak kalau hadir langsung di acara tersebut. Bisa jadi saya puyeng karena kurang paham dengan topik yang dibahas.. qiqiiqiq entahlah.. yang jelas kalau panelis debat sudah mulai ada yang nyinyir atau ngeyel, saling sindir, marah-marah..daripada terbawa emosi lebih baik saya mengerjakan yang lain. Kesehatan emosi emak jauh lebih penting 😂

Gak suka berlama-lama bukan berarti saya tidak setuju 100% adanya debat. Tergantung debatnya deh.. oke, asal tujuan dan caranya baik. Orang lain tidak harus memiliki pendapat yang sama dengan kita. Pun sebaliknya. Pendapat yang disampaikan dengan kalimat yang santun, berisi (tidak asal bicara) dan dapat dipertanggungjawabkan pasti akan membuat kita yang menyimak semakin kaya pemikiran juga.

Sebenarnya pengertian debat itu apa sih?

Debat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
Debat menurut Wikipedia  merupakan kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan.

Bicara soal santun, terus terang miris melihat pendebat yang seperti mengenyampingkan adab, tak menghormati lawan bicara. Entah menguap kemana yang disebut-sebut norma ketimuran atau norma agama. Disadari atau tidak, apa yang dilakukannya sudah memberikan contoh yang buruk pada sekian juta penonton televisi yang menyaksikannya. Semakin bersikeras, semakin menunjukkan keburukannya sendiri. Keberkahan ilmu yang ingin didapatkan pun berkurang karena yang ada di pikiran hanyalah menang dan merasa paling benar.
Jangan salahkan generasi muda pun melakukan debat dengan cara yang sama. Bahkan tak jarang berlanjut dengan tawuran.

Di rumah saya sering mengajak anak-anak berdiskusi tentang apa yang mereka tonton dan cukup bawel mengingatkan efek dari tontonan negatif yang dilihat berulang-ulang dapat masuk ke dalam alam bawah sadar dan menjelma menjadi perilaku.






0 Comments:

Posting Komentar

Haiii.. tanpa mengurangi keakraban, silahkan berkomentar dengan baik dan sopan yaa.. Komentar bersifat spam tidak akan dipublikasi